Program TabunganKu dan Emas, Penjaga Stabilitas Keuangan Keluarga

Siapa di sini yang rajin membaca ulasan seputar manajemen keuangan? Saya salah satunya. Semenjak mendapat pekerjaan, dari part time hingga sekarang full time, selalu penasaran bagaimana cara menyisihkan sebagian pendapatan setiap bulan. Kenyataannya, ketika bulan ini gajian, bagian yang disisihkan habis juga. Kemudian muncul tekad dalam diri agar bulan depan bisa menabung. Hasilnya, sama saja. Habis.

Di mana letak kesalahannya? Meski bertahun-tahun kerja, formula untuk menjaga kestabilan sistem keuangan belum juga didapatkan. Cukup sering kewalahan menghadapi pengeluaran di dalam satu bulan. Keinginan untuk menabung secara kontinu tidak kunjung terwujud. Salah satu penyebabnya adalah kendali diri. 

Teknik yang kerap dipakai orang-orang untuk menabung adalah sisa dari penggunaan kebutuhan. Faktanya, menabung sebagian pendapatan dari sisa pendapatan bukanlah teknik yang tepat. Sebab mengandalkan sisa untuk ditabungkan, kita akan merasa malas menabung ketika melihat sisanya tinggal sedikit. 

Iya kalau ada sisa, kalau tidak? Cara ini pun dianggap kurang efektif karena otomatis kita tidak berhasil mengendalikan pengeluaran. Cukup memiliki target uang yang ditabungkan setiap bulan, kegiatan menabung dapat berjalan. Tentu saja setelah mengurangi kebutuhan wajib dalam satu bulan. Jumlahnya tidak perlu fantastis, yang terpenting adalah kontinuitas menabungnya.

Masalahnya, menjaga kemauan untuk menyisihkan sebagian uang adalah tantangan yang berat. Diskon, flash sale dan gratis ongkir senang menggoda kita, terutama kaum hawa. Itulah mengapa kendali diri memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas keuangan pribadi. Kemudian ada satu hal yang dilupakan, yakni ketika pendapatan meningkat, jumlah yang disisihkan tidak ikut naik. Artinya, kita menjadi lebih boros dari sebelumnya. Padahal besar pengeluaran harusnya sama dengan bulan sebelumnya. Alangkah baiknya apabila jumlah tabungan lebih besar seiring kenaikan jumlah pendapatan. 

Untuk urusan menabung, saya membuka rekening tambahan supaya tidak bercampur dengan rekening utama. Salah satu produk perbankan yang saya pakai adalah TabunganKu. Hampir semua bank memiliki program ini untuk mendorong masyarakat gemar menabung. Keuntungan yang diperoleh adalah bebas biaya administrasi dan masih terhubung dengan rekening utama. Hal ini sangat memudahkan untuk transfer ke rekening khusus tabungan. Sehingga uang tabungan tidak akan terganggu karena tidak bercampur jadi satu. 

Selain menabung, saya juga membeli emas Antam untuk simpanan jangka panjang. Jumlahnya tidak besar dan pembeliannya pun dalam gram kecil. Mengapa saya memilih menabung emas? Sebab emas adalah logam mulia. Harganya akan sebanding dengan nilai uang di tahun-tahun mendatang. 

Ibaratnya, ketika biaya masuk sekolah anak tahun ini Rp 7 juta dan kita menabung senilai tersebut, bukan tidak mungkin 5 tahun mendatang biaya tersebut akan naik. Berbeda ketika kita menabung emas senilai Rp 7 juta, 5 tahun bahkan 10 tahun mendatang nilainya akan sama di masa mendatang. Emas memiliki nilai yang cenderung stabil dibanding uang. Hal ini dikarenakan nilai uang mengalami inflasi setiap tahun. Berapapun uang yang ditabungkan hari ini belum tentu memiliki nilai yang sama di masa depan.

beritajowo.com

Meski emas menjadi primadona saya dan suami dalam menabung, tidak dapat dipungkiri bahwa kita tetap membutuhkan tabungan dalam bentuk uang. Coba bayangkan simpanan yang Anda miliki hanya berupa emas dan saat itu juga sedang membutuhkan uang. Repot sekali bukan harus menjualnya dulu? Jadi, simpanan uang pun tetap dibutuhkan terutama menangani kebutuhan mendesak. Bagi saya pribadi, tabungan emas khusus untuk jangka panjang. Artinya emas itu dibeli untuk tujuan tertentu seperti membeli tanah, membangun rumah dan lain sebagainya.