Mohon tunggu...
Abu Rosyid
Abu Rosyid Mohon Tunggu... Pemerhati bidang kepolisian dan militer

Menuangkan Ide, membangun kreasi untuk negri NKRI harga mati!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wabah anarkis harus dicegah

11 September 2025   10:50 Diperbarui: 11 September 2025   10:50 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unjuk rasa anarkis yang merebak di berbagai belahan dunia, termasuk Nepal baru-baru ini, adalah alarm keras bagi semua pihak. Fenomena ini tidak lahir dari ruang kosong, melainkan dari akumulasi kekecewaan rakyat terhadap birokrasi pemerintahan dan aparat penegak hukum yang gagal memberi teladan.

Ketidakpuasan publik tumbuh setiap kali melihat pejabat yang mestinya amanah, justru bergelimang dalam korupsi, memamerkan kemewahan, serta hidup jauh dari kesederhanaan. Kendaraan jabatan yang mewah, pesta dinas yang berlebihan, hingga gaya hidup keluarga pejabat yang mencolok---semuanya memperlebar jurang kesenjangan dengan rakyat yang setiap hari berjuang dengan kesulitan ekonomi.

Polisi sebagai garda depan pengayom rakyat pun tidak boleh luput dari kritik. Reformasi total mutlak dilakukan. Hilangkan motif ekonomi dalam pelayanan, hentikan pamer gaya hidup mewah, dan tunjukkan pengabdian sepenuh hati. Penegakan hukum harus transparan, tidak pandang bulu, serta benar-benar berdiri di atas rasa keadilan.

Jika semua ini tidak segera dikoreksi, unjuk rasa yang lahir dari aspirasi sah rakyat akan terus berpotensi berubah menjadi anarkis. Dan ketika itu terjadi, bukan rakyat saja yang rugi, tetapi negara dan aparat sendiri ikut kehilangan wibawa.

Sudah saatnya pemerintah, kepolisian, dan seluruh pejabat meneguhkan kembali budaya kesederhanaan, kejujuran, serta empati. Dengan itu, benteng kepercayaan rakyat dapat kembali dibangun, sehingga unjuk rasa tidak lagi menjadi medan pelampiasan kekecewaan, melainkan saluran sehat bagi demokrasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun