Mohon tunggu...
Arka Matahari Tyaga
Arka Matahari Tyaga Mohon Tunggu... Administrasi - Bahagia di dunia, mulia di akhirat

Baru saja terbangun dari tidur panjang, dan mulai lah kini aku akan bercerita....

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mudik, Pulang (Ga Perlu) Malu, Ga Pulang (Yakin Bisa Nahan) Rindu

10 Juni 2018   14:11 Diperbarui: 10 Juni 2018   14:28 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mudik yok mudik...

Masih bareng gue, Dedy, cowok ganteng nan alim, suami idaman banget dah pokoknya (yang mau muntah silahkan). Hari gue sibuk packing-packing yang bakal gue bawa buat mudik. Sebagai orang rantau, jelas mudik adalah rutinitas paling ditunggu setiap tahun. Iya, selama setahun kan kita udah sibuk nyari uang, jauh dari kampung halaman, maka momen libur lebaran lah saatnya kita kembali menengok kota darimana kita berasal.

Sumpah gue sih selalu semangat kalau udah mau mudik gini. Bayangan bakal kumpul lagi sama keluarga, makan ketupat bareng, trus ketemu temen lama, udah jelas bikin gue pengen cepet-cepet sampai dikampung. Tapi ga begitu bagi sebagian orang. Ada beberapa yang justru merasa mudik jadi semacam beban buat mereka.

Ya apalagi kendala nya kalau bukan uang. Gue emang ga kaya raya, tapi Alhamdulilah selalu aja ada rejeki yang bisa gue tabung, sehingga gue selalu ada bekal kalau perlu sesuatu. Nah bagi yang jelang mudik masih belum punya cukup uang buat bekal, tentu aja mereka jadi galau buat mudik.

Uang memang masih jadi kendala para pemudik. Deket-deket lebaran gini semua harga kompak pada naik. Mulai dari tiket transportasi, harga sembako, sampai harga diri pun jadi ikut-ikutan naik. Ga heran sih, kalau gue perhatiin, mudik juga jadi semacam ajang pamer kesuksesan mereka diperantauan. Gimana yang belum sukses?

Ini yang bikin pemudik ada yang galau, mereka merasa belum punya apa-apa buat dibawa mudik ke kampung halamannya. Bahkan ada yang merasa malu kalau ga bawa apa-apa buat mudik. Padahal mah kenapa harus malu ya, kalau belum bisa pamer harta, ya bisa kayak gue aja, pamer ketampanan..hahaha.. Etapi serius deh, ngapain malu, mudik ya mudik aja, ga perlu pikirin bakal jadi omongan orang, toh belum tentu juga bakal diomongin orang kan ya.

Gue lebih prihatin lagi kalau sampai ada yang jelas-jelas ga mau mudik cuma karena gengsi belum berhasil diperantauan. Oh come on guys. Ga pengen apa ketemu ortu, ga pengen apa kumpul sama keluarga besar, ga pengen apa ketemu gebetan disana (oke, yang terakhir itu pesan buat gue :p).

Ayolah, ini momen setahun sekali, momen yang pas buat melepas rindu, momen yang tepat buat silahturahim ke sana saudara dan handai taulan (resmi amat yak). Cuma di momen inilah orang-orang dikampung yang merantau kayak kita, dapat kita temui lagi dalam suasana lebaran nan syahdu. Ah ngebayanginnya aja udah bikin tangan pengen segera berjabat, dan mata pengen segera menatap.

Gue berharap kita semua dilebaran kali ini diberi rejeki, kesehatan dan kelancaran untuk mudik, yok ah kita mudik!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun