Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasa Lelah Itu Terasa Bermakna Saat Melakukan Pekerjaan Baik

18 Februari 2021   23:11 Diperbarui: 18 Februari 2021   23:37 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Hari ini, 18 Februari 2021, saya merasa sangat kelelahan. Dari pagi hingga sore saya dengan beberapa teman bekerja di kebun. Kebun itu sudah lama tidak dirawat dan kini kami mencoba untuk mengolahnya kembali.

Pertama-tama kami melakukan pembersihan di seluruh bagian kebun. Karena sudah lama tidak mendapat perawatan, maka ada begitu banyak rumput dan pepohonan liar yang tumbuh di sana. Jadi kami harus membabat dan menebangnya. Setelah itu kami pun melakukan penggemburan pada tanahnya.

Sungguh luar biasa kelelahan yang saya rasakan saat itu. Luas kebun itu sekitar seperempat hektar dan untuk membersihkannya, kami hanya menggunakan cangkul, parang dan garpu rumput. Beruntung kami berjumlah delapan orang sehingga pekerjaan itu bisa kami selesaikan hari itu juga.

Kami berencana akan menggunakan kebun itu sebagai tempat untuk menanam jagung. Kami memilih untuk menanam jagung karena tidak membutuhkan banyak siraman air dalam masa pertumbuhannya sehingga kami tidak perlu setiap hari pergi ke kebun itu untuk menyiraminya. Jarak kebun dari rumah kami itu sekitar 30 kilo meter. Jadi kami akan berkunjung ke sana dua kali dalam seminggu.

Dari rumah, kami berangkat pukul 08.00 WIB dan tiba di lokasi pukul 09.00 WIB. Dari rumah, kami juga sudah membawa bekal makanan dan minuman karena kami akan bekerja sampai sore di sana.

Setibanya di sana, kami segera bekerja. Hari itu, matahari memancarkan sinar yang luar biasa panasnya. Kebetulan, sudah hampir sebulan terjadi kemarau di tempat kami. Beruntung ada beberapa pohon rindang di tempat itu sehingga sedikit menghalangi laju sinar matahari ke badan kami.

Jam 12.00 WIB, kami berhenti bekerja dan segera membersihkan diri karena kami akan makan siang. Sehabis makan siang, kami beristirahat sejenak di bawah pepohonan. Mungkin karena hawanya yang sejuk, sebagian dari antara kami tertidur. Saya juga termasuk di dalamnya karena saya telah mengambil posisi berbaring di bawah pohon rindang meskipun langsung beralaskan tanah yang baru saja kami bersihkan.

Sekitar pukul 13.30 WIB, kami berhenti beristirahat. Kami segera melanjutkan pekerjaan yang tersisa. Akhirnya pada sekitar pukul 17.00 WIB, kami berhasil menyelesaikannya dan kami pun bergegas untuk kembali ke rumah. Sungguh suatu kegiatan yang melelahkan.

Setibanya di rumah, kami segera mandi dan bersiap untuk ibadat sore bersama. Meskipun lelah, ibadat bersama tidak boleh terlewatkan. Itu seperti mengatakan bahwa rasa lelah tidak boleh menjadi alasan untuk tidak menyampaikan pujian dan syukur kepada Tuhan.

Akhirnya setelah ibadat kami pun segera makan malam. Dan sehabis makan malam beberapa dari kami segera beristirahat atau masuk kamar, sementara saya masih mengikuti rapat bersama dengan dewan pastoral di paroki. Rapat berlangsung selama kurang lebih 2 jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun