Mohon tunggu...
Dedy Eka Priyanto Ph.D
Dedy Eka Priyanto Ph.D Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Bekerja sebagai konsultan di salah satu big 4 accounting firm dan saat ini tinggal di Tokyo. Senang berbagi pengalaman lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Belajar dari Sandiaga Uno

18 Februari 2020   20:55 Diperbarui: 18 Februari 2020   21:28 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bang Sandi yang sedang memfotokan staffnya bersama Dewi Sandra|Koleksi pribadi

Ketika  Sandiaga Uno, atau akrab dipanggil bang Sandi, dan beberapa staffnya datang ke Jepang untuk mengisi acara seminar kewirausahaan dan Muslim Milioner 2020 yang diselenggarakan KMII Jepang dan KMII Kansai minggu lalu, mendapat kesempatan berharga menemani mereka di Osaka dan Tokyo. 

Banyak sekali kisah-kisah menarik dari Bang Sandi dan tim, yang sangat sayang untuk tidak dishare.

Keakraban dengan staff

Biasanya seorang pengusaha atau milioner memiliki image jaim, susah berkomunikasi dan strict dengan bawahan. Namun, sangat berbeda dengan Bang Sandi.

Selama menemani perjalanan beliau, bang Sandi sangat dekat sekali dengan staf-stafnya, nyaris tidak ada jarak antara mereka. Komunikasi mereka layaknya seorang teman.

Kali ini bang Sandi mengajak mas Bima, sang photographer, yang baru pertama kalinya ke luar negeri. Bang Sandi sendiri sudah sering sekali ke Jepang, namun dia berbicara ke photographernya seakan-akan baru pertama kali ke Jepang agar tidak merendahkannya.

"Wah hebat toilet publik di Jepang Bro, lu harus coba deh. Sangat bersih, ada pancuran yang hangatnya juga, dan bisa diset bersuara. Jadi gak perlu kuatir kalau ngeluarin suara di toilet", ujar bang Sandi ke photographernya ketika keluar dari toilet di Bandara Haneda.

Bang Sandi juga sangat peduli terhadap timnya.

Ada satu asistennya yang sering ke Jepang dan terkait kewirausahaan, tiba-tiba datang ke Jepang. Setibanya di hotel di Osaka bersama rombongan, bang Sandi bertanya ke staff tersebut apakah sudah ada tempat menginap. Ternyata belum ada.

Tanpa berpikir panjang, bang Sandi meminta dipindahkan ke kamar dengan 3 bed agar 2 asisten laki-lakinya bisa bersama dengannya. Walaupun pada akhirnya, bang Sandi tidak bisa tidur pulas akibat suara tidur asisten tersebut.

Bang Sandi juga tidak pernah marah atau membentak staffnya bila melakukan kesalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun