Mohon tunggu...
Dedi Supriadi
Dedi Supriadi Mohon Tunggu... mantan kepala sekolah di Bekasi

Hobi olahraga, peminat baca buku dibidang pendidikan, budaya, sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Minat Orang Indonesia Rendah Melanjutkan Program Doktor.

22 Maret 2025   17:52 Diperbarui: 22 Maret 2025   17:52 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jumlah Doktor di IndonesaI dan Negara lain.

Seperti apa yang disampaik mendiktiristek dari jumlah dosen di Indonesia hanya 20% saja  yang sudah menyelesakan doctor dan secara nasional angkanya 0,45% yang sudah bergelar doctor. Sangat jauh tertinggal dari Malaysia dan Vietnam yang memiliki angka sekitar 2,43 persen. Terlebih jika dibandingkan dengan negara maju, yang umumnya memiliki persentase lulusan S2 dan S3 hingga 9,8 persen, Indonesia tampak makin jauh tertinggal. Sementara itu jumlah pendudukan menurut Data Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia mencapai 272,23 juta.

Rasio jumlah Doktor dengan Dengan jumlah Penduduk

Untuk lulusan doktoral terbanyak, Amerika Serikat mengalahkan negara-negara maju lain. Berdasarkan laporan dari OECD, Amerika memiliki Ph.D dua kali lebih banyak daripada Jerman. Pada 2014, ada 67.449 orang yang lulus dengan gelar Ph.D di Amerika Serikat, angka ini mengalahkan 28.147 orang lulusan yang sama di Jerman. Menariknya India yang IPMnya dibawah Indonesia memiliki 24.300 doktor bergelar Ph.D yang lulus pada tahun yang sama, di bawah Inggris yang memiliki 25.020 lulusan Ph.D.

Salah satu negara yang punya komitmen untuk investasi pendidikan adalah India dengan 24.300 doktor baru pada 2014. Salah satu negara di Afrika yang saat ini getol mendorong warganya untuk mendapat pendidikan tinggi adalah Afrika Selatan. Ini bisa dilihat dari 2.060 lulusan doktor pada 2014.

Tren yang muncul kemudian adalah bidang lulusan yang menjadi fokus studi sarjananya PhD. 40 persen doktor baru di negara-negara anggota OECD berasal dari bidang sains, teknologi, teknik dan matematika. Negara yang paling banyak menghasilkan lulusan dari jurusan ilmu alam dan teknik adalah Prancis, (59 persen), Kanada (55 persen), dan Cina (55 persen). Cina melalui kebijakan ekonomi yang agresif mengembangkan teknologi untuk kepentingan industri, tentu membutuhkan lebih banyak doktor untuk mewujudkan itu semua.

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Pada 2012 Indonesia, jumlah penyandang gelar doktor baru mencapai 25.000 orang. Dua tahun kemudian angka itu naik mencapai 75.000 orang, angka ini jauh tertinggal dari Cina yang memiliki 500.000an doktor. Dari setiap satu juta penduduk di Indonesia hanya terdapat sebanyak 143 doktor. Rasionya sangat jauh dengan negara-negara tetangga yang berada di Asia. Malaysia dengan rasio ada 509 doktor dari setiap satu juta penduduknya. Di India, terdapat sebanyak 1.410 doktor dalam setiap satu juta penduduknya. Di Jepang terdapat 6.438 doktor pada rasio satu juta penduduknya.

Selain dengan negara Asia, juga Amerika Serikat. Di Amerika ada 9.850 doktor setiap satu juta penduduknya. Apabila kondisinya tetap seperti ini, Indonesia hanya mengalami perkembangan doktor setiap tahun hanya 15 persen. Untuk mencapai kenaikan doktor pada angka kelipatan 100.000, akan bisa dicapai pada tahun 2022. Sedangkan penambahan 150.000 doktor akan tercapai pada tahun 2026. Akan tetapi kenyataannya tidak terwujud tetap tidak bisa menyalib Malaysia dan Vietnam.

Orang India Menyerbu Amerika Serikat

Pendidikan India dirancang bisa bersaing dipasar gobal, bahkan berkelas internasional. Banyak pelajar-pelajar India melanjutkan Pendidikan di luar negeri. Mereka banyak mengambil beasiswa di Jerman dan Amerika Serikat. Begitu pula untuk mengambil magister dan PhD memilih beasiswa ke Amerika Serikat. India banyak memiliki doctor-doktor bidang Teknik, yang menguasai 30 persen jumlah dokter di AS. Para pekerja teknologi informasi serta ahli teknik menguasai perusahaan-perusahaan penting di AS. Banyak orang India menduduki posisi bagus di organisasi internasional.

Selain IIT, sejumlah universitas juga memiliki fakultas bidang sains dan teknik yang cukup bagus dan lulusannya diperhitungkan di pasar kerja tingkat dunia. Lulusan khususnya teknologi informasi, menyerbu AS. Sekitar 30 persen pekerja perusahaan perangkat lunak raksasa Microsoft di AS berasal dari India. Tidak sedikit pula ahli sains dan teknologi dari India menjadi pengajar di universitas top AS. Para profesional teknik dari India diperhitungkan di tingkat dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun