Gaya hidup ini berorientasi pada kesenangan dan kenikmatan pribadi. Konsumsi diarahkan pada barang atau layanan yang memberikan kepuasan emosional, seperti traveling, gadget terbaru, makanan mewah, dan hiburan premium.
b. Gaya Hidup Minimalis
Bertolak belakang dengan hedonisme, gaya hidup ini menekankan pada kesederhanaan dan mengurangi konsumsi berlebihan. Konsumen cenderung memilih produk yang multifungsi, tahan lama, dan tidak mencolok.
c. Gaya Hidup Digital
Digitalisasi mendorong konsumen menjadi lebih akrab dengan produk digital seperti e-wallet, e-commerce, platform streaming, dan gadget pintar. Gaya hidup ini mendorong konsumsi yang instan, cepat, dan berbasis teknologi.
d. Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Kesadaran lingkungan membentuk pola konsumsi yang lebih etis dan berkelanjutan. Konsumen memilih produk organik, bebas plastik, cruelty-free, atau produk lokal sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
e. Gaya Hidup Komunitas dan Kolektif
Konsumen postmodern sering kali membentuk komunitas berbasis minat (hobi, ideologi, budaya pop) yang memengaruhi preferensi konsumsi. Produk-produk seperti merchandise fandom, barang koleksi, atau acara komunitas memiliki nilai tinggi dalam kelompok ini.
4. Media Sosial sebagai Penguat Gaya Hidup Konsumtif
Media sosial memainkan peran besar dalam memperkuat gaya hidup konsumtif. Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube memamerkan gaya hidup yang membentuk aspirasi sosial. Algoritma media sosial juga memperkuat preferensi pengguna dengan menampilkan konten serupa, mempercepat pembentukan pola konsumsi.