Mohon tunggu...
Dedi Hamid
Dedi Hamid Mohon Tunggu... Driver -

berjuang hidup demi masa depan keluarga yang bahagia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mulutmu Harimaumu

30 Juli 2013   20:45 Diperbarui: 4 April 2017   17:18 6208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lisan jualah yang menjadi pangkal dan sumber fitnah. Ironisnya keluarga Rasulullah saw sendiri mengalami hal itu. Istri beliau, Aisyah Radhi-yallahu ‘Anha difitnah secara keji oleh seseorang bernama Abdullah bin Ubay bin Salul. Dan lisannyalah beredar desas-desus dan benita bohong bahwa Aisyah telah berselingkuh dengan lelaki lain ketika ia tertinggal oleh rombongannya dalam sebuah perjalanan pulang ke Madinah. Sampai-sampai hal mi membuat Aisyah stres dan jatuh sakit beberapa lama Rasulullah sendiri pun bingung dan ragu-ragu. Iniah peristiwa yang di dalam tanih Islam disebut haditsul ~fld (penistiwa yang menimbulkan kebimbangan). Peristiwa itu pulalah yang menjadi sabab nuzul Allah menurunkan keterangan panjang lebar yang lalu dimuat di dalam aI-Qur’an surat An-Nuur ayat 11-22. Dad ayat 15 saja segera tampak bahwa lisan memiliki sifat destruktif luar biasa pada saat ia menularkan kebohongan demi kebohongan, dan ironisnya kita menganggap hal itu sebagai sesutu yang ringan-ringan saja.

Ingatlah sewaktu kamu menenima kabar bohong itu dari mulut ke mulut, lalu kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya sebagai sesuatu yang dngan saja. Padahal ía di sisi Allah adalah besar.

Benar sabda Rasulullah saw, “Orang muslim adalah seseorang yang menyebabkan orang-orang muslim lainnya merasa selamat dari lisan dan tangannya.” Penyair Al-Hasyimi menulis sebuah syair Arab yang termuat dalam kitab JawahirAl-Adab begini:

Jarang orang tertimpa bencana karena tergelincir kakinya, Tetapi banyak orang tertimpa bencana karena tergelincir lidahnya, Jika kaki yang tergelincir, sembuhlah dengan segera, Jika lidah yang tergelincir, hilanglah kepala kita, Jika orang bijak mengatakan, “Mulutmu, harimau-mu”, maka Al-Hasyimi mengatakan, “Lidahmu, adalah ularmu. Jagalah dia jangan sampai mematukmu!”


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun