Padahal, kata Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, setiap amar putusan hakim selalu menggunakan konsideran "Demi keadilan berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa".
Mencari si Adil itu bagaikan mengganggang  asap, bagai pungguk rindukan bulan, jauh panggang dari api. Sulitnya bukan alang  kepalang.  Sikap dan perilaku penguasalah yang sering dianggap sebagai sutradara sekaligus aktor ketidak adilan itu.
Yang menarik adalah ucapan Menkopolhukam Mahfud MD. Ia seringkali mengkritik tentang adanya perilaku tidak adil yang dilakukan sejumlah pemegang kekuasaaan. Pak Menko yang berbasis kiyai itu mengutip sebuah hadits bahwa jika dalam sebuah negara berlaku ketidak  keadilan, maka tunggulah kehancurannya.
Ucapan itu masih dia sampaikan dalam webinar LIPI bertajuk "Mewujudkan harmoni dalam kebhinekaan, masalah dan solusinya" tanggal 15 Desember 2020.
Lupakah mas Empud bahwa dia kini sedang  berada di atas panggung kekuasaan yang  justru ditenggarai masyarakat sebagai biang ketidak adilan ?
Wallahu alam.- ***