Mohon tunggu...
Dedi Ems
Dedi Ems Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Various organizations during school and college. highest position General Secretary of the Student Senate of the Faculty of Economics, Andalas University. working experience at BRI starting from staff until reaching twice as Head of BRI Branch (Padangpanjang and Sampang). And various Section Heads at Regional Offices and Inspection Offices in several BRI Regional Offices / Kanins.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Manajemen dalam Meningkatkan Kualitas Jamaah Jumatan

10 Maret 2020   20:34 Diperbarui: 10 Maret 2020   21:08 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen pribadi.

Faktor lingkungan menjadi salah satu elemen yang bisa membantu untuk merubah sikap perilaku dan fenomena jama'ah agar menjadi jama'ah tipe pertama. Jika lingkungan mendukung untuk menjadi jama'ah tipe pertama, segalanya ke depan akan lebih mudah sepanjang kita memang sudah memasang niat dan bercita-cita dalam hati untuk menjadi jama'ah tipe pertama.

Faktor lingkungan ini lingkupnya luas sekali. Di sinilah salah satunya peran lebih dari pengurus (manajemen) mesjid/musholla. Selain menjalankan roda organisasi mesjid/musholla, sekaligus memotivasi jama'ah agar bisa selalu datang ke mesjid/musholla sebelum azan berkumandang.

Memotivasi di sini jangan diartikan bagai seorang motivator ulung memberikan kelas motivasi kepada audience-nya di instansi pemerintah/swasta agar pekerjanya menjadi bertambah bersemangat untuk berproduksi sehingga akhirnya produktivitas pekerja/karyawan menjadi naik berlipat-lipat.

Pengurus, yang penulis sebut sebagai manajemen pada judul di atas, bisa berperan aktif memotivasi  jama'ah lebih baik, lebih disiplin, lebih produktif, sehingga jama'ah bisa "memproduksi pahala" menjadi lebih banyak. Dan berbagai usaha perlu dan harus terus menerus tanpa mengenal lelah diupayakan tanpa henti.

 Targetnya semua jamaah harus menjadi tergolong kelompok jamaah tipe pertama. Penulis yakin bahwa "bonus pahala" berlipat ganda sudah disiapkan Allah SWT untuk pengurus yang selalu berupaya untuk mewujudkannya. Saya juga percaya ada pengurus yang memang sangat peduli akan hal ini.

Sumber : Dokumen pribadi.
Sumber : Dokumen pribadi.
Salah satu upaya kecil yang bisa dilakukan pengurus (baca : manajemen) dan berdampak besar untuk mencapai target di atas adalah dengan memperbaiki cara kerja atau manajerial pelaksanaan sholat, khususnya Jumatan. Antara lain misalnya :

Prosesi sholat Jumat harus sudah dimulai 10 menit sebelum waktu masuk, didahului dengan menyampaikan pengumuman dan himbauan. Tidak peduli apakah Khotib sudah datang atau belum. Sudah banyak atau masih sedikit jamaah yang hadir. 

Suara pengumuman ini harus dipancarkan secara eksternal (tidak terbatas untuk jamaah yang sudah berada dalam internal mesjid saja), agar terdengar oleh warga sekitar yang akan ber-Jum'atan, sehingga mereka akan langsung untuk bersiap diri ke mesjid. Setidaknya cara ini akan mempercepat langkah jamaa'ah yang berada dalam radius 10 menit menuju mesjid/musholla.

Selama ini pengumuman dan himbauan sebelum Khatib naik mimbar hanya berkisar :

  1. Khotib hari Jumat ini, dan Alhamdulillah sudah berada ditengah-tengah kita. Atau masih dalam perjalanan dengan harapan sudah datang saat sebelum selesai pengumuman/himbauan.
  2. Mengisi shaft pertama terlebih dahulu
  3. Mematikan atau men-silent-kan HP.
  4. Jumlah pemasukan/pengeluaran  (cash in/out) kotak kas mesjid hingga Jumat yang lalu.
  5. Mengawasi anak-anak yang suka mengganggu kekhusyukan sholat.
  6. Penceramah pengajian rutin untuk Jumat sehabis Magrib ini dan Shubuh besok.

Akan lebih baik kiranya juga dilengkapai dengan informasi lainnya yaitu  :

  1. Waktu sholat (Jum'at) hari ini, misalnya 11.45 WIB, dan juga jadwal jam Jum'atan minggu depan (menjadi lebih maju atau mundur). Ini menjadi penting karena masuknya waktu sholat hampir selalu berubah setiap hari. Sehingga jama'ah yang mendengar untuk Jum'atan minggu depan jadi ngerti waktu sholat Jum'at itu jam berapa (semakin maju atau semakin mundur). Dan diharapkan mereka akan bersiap-siap lebih awal untuk datang ke mesjid, dan tidak menunggu suara azan lagi.
  2. Diinformasikan juga siapa Khotib Jum'at minggu depan. Memang pengurus telah memasang jadwalnya di board pengumuman, tapi apakah semua jama'ah peduli dengan pengumuman tersebut. Jama'ah datang langsung masuk ruangan mesjid. Mana tau ada jamaah yang sangat menunggu kehadiran Khotib favoritnya. Dan siapa Khotib Jum'atan, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi jama'ah tertentu untuk datang lebih awal Jum'atan ke mesjid. Ngetes-nya gini, misalnya pengurus  mendatangkan penceramah kondangan seperti Aa Gym atau UAS untuk ceramah Jum'at dua bulan yang akan datang, dan kemudian diumumkan di setiap Jum'atan. In syaa Allah jama'ah pasti akan berduyun-duyun datang pada jadwal/tanggal tersebut.

Penulis jadi teringat saat menjelang waktu sholat berjama'ah (Jum'atan) ketika kecil lebih sekitar 50 tahun yang lalu di salah satu kampung kecil nun jauh di sana di Propinsi Sumatera Barat. Manajemen mesjid di sana sebelum masuknya waktu sholat Jum'atan mengambil langkah antara lain, mengumandangkan azan waktu sholat Jum'at dua kali. Pertama sekitar 30 menit sebelum waktu sholat Jum'at tiba, kedua pas jam waktunya sholat. Ada juga mesjid di "nagari" (desa) tetangga yang membunyikan "tabuah" (bedug) 30 menit sebelum waktu jam sholat.

Tujuannya agar orang-orang di kampung untuk segera menghentikan segala kegiatannya, dan segera bersiap-siap ke mesjid untuk melakukan sholat Jum'at. Pak Tani segera mengangkat cangkulnya dari tanah sawahnya atau ladangnnya atau "polak-nya", lalu menuju kali/sungai atau air pancuran untuk mandi, bersih-bersih, berwudhuk. Kemudian mengganti "baju dinasnya" yang sudah kotor kena tanah, "cipratan" lumpur dengan pakaian serta sarung yang lebih bersih, kopiah atau songkok yang sudah memudar. Mungkin Pak Tani datang ke mesjid tidak menggunakan minyak wangi impor, tapi bau wangi sisa air pancuran jernih yang datang dari gunung di tubuh Pak Tani terasa sangat segerrr.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun