Mohon tunggu...
Dede Rohiman
Dede Rohiman Mohon Tunggu... -

Penerus Oemar Bakri

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apa Benar 1+2+3+4+5 = 9?

16 November 2012   06:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:15 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si Maman yang baru lulus sarjana dengan rasa optimis mengikuti test penerimaan pegawai di bagian keuangan , test - test tertulis dia lulus dengan memuaskan , pada tahap interview si Maman ditanya "apa yang bisa kamu lakukan dalam memback up kinerja pimpinan ? "
" saya harus memberikan laporan Keuangan secara benar Pak ! " jawabnya
" Bagus...... tentunya di bagian keuangan harus cermat betul jangan sampai salah hitung" sarannya
" coba kamu hitung 1+2+3+4+5 berapa hasilnya ? "
Dengan cepat dia menjawab " 15 Pak " . Ah.... Yang bener Man coba hitung lagi ya ! , kening si Maman berkerut berpikir karna menurutnya yakin jawaban tadi itu benar.
" betul Pak 15, Saya yakin " si Maman menjawab dengan mantap.
" salah itu " sanggah nya. Karna dianggap salah Si Maman mulai bingung dan panik maka dengan spontan dia menjawab lagi ... " mungkin 16 Pak "
" ah.... Yang bener aja Man , kalau begitu kelebihan Man " katanya
" oh maaf pak hasilnya 14 " katanya agak kaku dan tidak meyakinkan
" Aduh ...... Man ..Itu namanya Korupsi , dengan sangat menyesal kamu gak bisa diterima kerja di sini. " katanya sambil mempersilakan ke luar ruangan
Di luar si Maman menggerutu " sinting kali itu orang" katanya penuh kekesalan.
Ucapan si Maman didengar salah seorang staf dan dia langsung menegur " kenapa mas kok bahasanya kasar banget " si Maman terkejut lalu menghampirinya.
" itu Pak, masa hitungan jawaban saya dikataka salah terus padahal sudah pake calkulator coba bapak hitung 1+2+3+4+5 hasilnya kan 15, terus saya jawab 16 dia bilang rusak kantor ini, lalu dijawab 14 malah saya dikatakan korupsi, jadinya saya bingung " keluhnya.
"Oh.....begitu, kalau Mas bener_bener mau kerja di sini sekarang masuk lagi dan minta maaf katakan saja jawabannya TERSERAH BAPAK SAJA, BAPAK MAU BERAPA" katanya sangat meyakinkan.
Lalu si Maman masuk lagi dan minta maaf. " saya coba direnungkan di luar dan hasilnya itu TERSERAH BAPAK , BAPAK MAU BERAPA ? "
" nah kalau begitu baru kamu paham , mudah-mudahan kinerja kamu baik, kamu saya terima , besok bisa mulai kerja " begitu kata-katanya
" apa yang harus saya katakan Alhamdulillah atau Amir-Amir, alamaaaaa.....sebegitu parahkah negeri tercinta ini.

" Oh.... Begitu

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun