Mohon tunggu...
Dede Rohali
Dede Rohali Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Univ. Satya Negara Indonesia.Personal Blog: http://dederohali.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengerek Setia Bendera Merah Putih

4 Mei 2011   18:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:04 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Fery Zuriansayah telah siap berdiri tegap bersama dua temannya untuk mengerek bendera merah putih ke ujung tiang bendera berukuran tinggi 12 meter, dengan penuh khidmat tangannya silih berganti menarik pelan tali putih kusam yang tergantung di slorong tiang bendera dihalaman sekolahnya.

Hal ini yang dilakukan setiap pagi, upacara pengibaran bendera di sekolahnya memang berlangsung hanya setiap hari senin pagi yang diikuti oleh seluruh siswa, namun dihari selasa hingga hari jum’at Fery Zuriansyah tetap melakukan hal tersebut sebelum bel masuk kelas berbunyi dan sore harinya pun tidak lupa menurunkan bendera merah putih dan menyimpan untuk dikibarkan kembali. Remaja kelas 12 IPA  di SMA Negeri 9 Tangerang ini sangat semangat memperlihatkan keperkasaan bendera merah putih yang berkibar di ujung tiang yang menjulang kepada teman-teman dan dewan guru desekolahnya. “sudah membudaya di sekolah saya ini, tanpa ada perintah dari dewan guru namun kami benar benar dari hati ingin mengibarkan bendera merah putih di tiang bendera yang ada dihalaman sekolah kecuali hari sabtu dan minggu karena hari tersebut libur sekolah” ucapnya dengan percaya diri.

Tidak sedikit pula teman-teman yang meledek serta menganggap tindakannya itu suatu hal yang berlebihan dan tak penting untuk dilakukan, “banyak teman teman yang bilang kalau tindakan saya ini suatuhal yang berlebihanlah, kerajinanlah bahkan hingga dibilang cari muka dengan guru, tapi saya bersama beberapa orang lainnya tetap melakukan kegiatan ini (mengibarkan bendera merah putih)”. Tambahnya.

Menurutnya mengibarkan bendera merah putih suatu kebanggan dalam dirinya mengingat pengorbanan para pahlawan yang rela berjuang hanya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Dia berharap tindakannya itu dapat menimbulkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air dalam diri teman-temannya. “ Saya bangga menjadi bagian dari bagsa Indonesia walau saat ini ribuan permasalahan yang muncul, namun menurut saya hal itu karena tidak adanya rasa nasionalisme dan memahami nilai persatuan terlebih nilai sejarah, maka yang timbul hanya ke egoisan saja,” paparnya saat ditemui usai upacara peringatan hari Pendidikan Nasional beberapa hari lalu.

Sementara itu menurut berita yang dilansir oleh media online okezone.com pada hari Selasa (22/3/2011) Salah satu ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Ridwan, berpendapat bahwa memberikan hormat kepada bendera adalah tindakan yang tidak diperbolehkan, menurut Cholil manusia tidak sewajarnya menghormati sebuah benda, termasuk bendera, yang seharusnya dihormati adalah orang yang lebih tua dari kita secara usia. Cara menghormati pun harus ditunjukan dengan etika salah satunya memberikan salam.

Hal ini ditanggapi Fery sebagai suatu yang sering terjadi di Indonesia dan suatu hal yang perlu diperhatikan pula, “Menurut saya inilah Indonesia yang selalu ada pro dan kontra, saya sangat menghargai pendapat beliau apalagi beliau adalah seorang ulama besar, namun yang perlu ditekankan penghormatan kepada bendera toh sebuah seremonial agar kita ingat akan perjuangan pahlawan dahulu, bukan bearti menduakan tuhan atau sebagainya,” ucapnya dengan tegas.

Fery yang saat ini sedang menunggu hasil Ujian Nasional mengaku telah menyiapkan penggantinya nanti yang rela dengan ikhlas mengibarkan bendera merah putih di halaman sekolah setiap pagi. “Saat ini telah ada adik adik kelas yang akan meneruskan perjuangan saya dan teman teman lainnya yakni mengibarkan merah putih tercinta,” paparnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun