Maksud hati biar lebih menyakinkan, tetapi yang terucap malah berlebih-lebihan karena kalau orang jujur harusnya dengan tegas cukup berkata,“tidak pernah!”.
Disamping stuktur-struktur diatas, Anda juga harus memperhatikan bagaimana sikap orang tersebut, bagaimana intonasi kalimatnya apakah ada suara yang tiba-tiba meninggi dan emosional, apakah ada filler word “mmm”, “ennggg”, “uumm” sebagai waktu untuk berpikir dan lain sebagainya.
Jadi, memang butuh pengalaman dan analisa menyeluruh untuk bisa mengetahui pastinya apakah seseorang telah berbohong pada Anda. Situasi psikologis dan fisiologis juga harus diperhatikan. Kelelahan, cape, atau merasa tertekan akan membuat struktur kalimat tertentu yang bisa menimbulkan penilaian yang salah.
Namun, seseorang yang sedang menyembunyikan sesuatu biasanya memiliki beberapa tanda tertentu yang bisa dibaca tanpa disadari oleh orang tersebut. Kombinasi struktur kalimat, bahasa tubuh dan attitude bisa mendeteksi hal tersebut.
Demikian para sahabat sekalian, perihal struktur kalimat yang layak Anda ketahui untuk mendeteksi apakah seseorang jujur atau tidak jujur dalam menyampaikan sesuatu. Bila Anda tertarik untuk mengetahui bagaimana mendeteksi kebohongan lewat bahasa tubuh dan ekspresi wajah silahkan untuk mengunjungi tulisan lainnya disini.