Mohon tunggu...
FITRIANI ARSJAD
FITRIANI ARSJAD Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Amateur Photographer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harga Ayam Melonjak, Walikota Makassar Panggil Pedagang

6 Agustus 2013   09:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:34 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah, harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional dan supermarket di Makassar, melonjak drastis. Jika sebelumnya harga ayam potong hanya Rp. 14.000,- per kilogram, kini naik cukup signifikan menjadi Rp. 21.000,- hingga Rp.24.000,- per kilogram.

Menyikapi kondisi ini, Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, memanggil puluhan pedagang ayam potong. Para pedagang yang tergabung dalam Perhimpunan Penyalur Ayam Pedaging Kota Makassar ini, berkumpul di ruang kerja Walikota, Senin (5/8). “Saya sengaja memanggil mereka, karena mereka ini kelompok usaha yang memahami betul tentang distribusi ayam. Tadi kami sudah berdiskusi, dan ternyata masalahnya karena ada permainan kartel dalam rantai distribusi ayam potong ini. Makanya kami akan segera menyurat ke pemerintah pusat, untuk segera menghentikan permainan kartel yang dilakukan oleh sejumlah pengusaha besar, ini monopoli namanya,“ tegas Ilham.

Ilham menambahkan, Pemerintah Kota melalui dinas terkait, juga melakukan pengecekan langsung di lapangan, soal kabar lonjakan harga ayam potong yang begitu tiba-tiba. Berdasarkan hasil pantauan, Ilham mengakui, memang menemukan ada kenaikan harga, yang dinilai kurang wajar. “Jadi kami sudah pantau, dan kami sudah meminta kepada pengusaha untuk tidak menggunakan momentum ini untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihan. Mereka juga harus memikirkan imbas yang harus ditanggung masyarakat akibat kenaikan yang tidak wajar “ ujar Ilham.

Menurut Ilham, ada anggapan yang salah bahwa pengusaha potong ayam-lah yang mempermainkan harga dipasaran, padahal sebetulnya bukan. “Jadi, mereka juga tidak berdaya dan menjadi korban  dari permainan yang dilakukan oleh kartel. Jadi, sekalian kami mensupport dan mengajak mereka untuk melakukan pengawasan bersama, karena jika ini dibiarkan, justru pengusaha ayam potong yang sudah lama berkiprah  ini akan mati akibat monopoli harga yang dimainkan para kartel “ lanjut Ilham.

Sementara, dikesempatan yang sama, Ketua Perhimpunan Penyalur Ayam Pedaging Kota Makassar, H. Gatot juga mengakui, jika ada permainan yang dilakukan oleh sejumlah pengusaha besar, dengan menciptakan suasana seolah–olah stok ayam kurang. “Sebenarnya stok sangat mencukupi, tetapi ini didramatisir. Kami sebagai pedagang menjadi tidak berdaya karena tergantung kepada mereka. Untuk itu, tadi kami sudah meminta kepada Bapak Walikota agar melakukan pengawasan termasuk melaporkan pengusaha yang seenaknya melakukan persekongkolan untuk memonopoli harga “ jelasnya. (hz/df)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun