Mohon tunggu...
Dede Anita
Dede Anita Mohon Tunggu... Guru PAI

Guru PAI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Relevansi Pemikiran Pendidikan Islam Al-Zarnuji di Era Digital

13 Oktober 2025   08:56 Diperbarui: 13 Oktober 2025   08:55 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sumber:https://muslimheritage.com/instruction-of-the-learner/

Pendahuluan

Syekh Burhanuddin Al-Zarnuji merupakan salah satu pemikir pendidikan Islam yang kontribusinya masih relevan hingga kini, meskipun ia hidup pada masa-masa kejayaan peradaban Islam abad ke-12 Masehi. Melalui karya monumentalnya yang berjudul Ta'lim al-Muta'allim, Al-Zarnuji telah mewariskan pandangan komprehensif tentang bagaimana proses belajar mengajar seharusnya diselenggarakan dalam perspektif Islam. Dalam era digital yang penuh dengan tantangan dan peluang saat ini, pemikiran Al-Zarnuji justru memiliki nilai-nilai fundamental yang tidak hanya masih berlaku tetapi juga sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan pendekatan pendidikan modern.

Fondasi Filosofis Pemikiran Al-Zarnuji

Aspek yang paling menarik dari pemikiran pendidikan Al-Zarnuji adalah bahwa konsepnya dibangun atas dasar komprehensif yang mencakup beberapa elemen penting. Pertama, Al-Zarnuji memandang belajar bukan semata-mata sebagai aktivitas intelektual biasa, melainkan sebagai sebuah kewajiban religius yang ditugaskan oleh Tuhan kepada setiap umat Muslim, tanpa membedakan antara laki-laki dan perempuan. Pandangan ini memberikan makna spiritual yang mendalam terhadap aktivitas belajar, sehingga peserta didik tidak hanya memandang pendidikan sebagai sarana untuk mendapatkan pekerjaan atau status sosial, tetapi juga sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan.

Kedua, Al-Zarnuji mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam kategori-kategori yang berbeda dengan tujuan untuk membantu peserta didik memahami prioritas dalam pembelajaran. Kategorisasi ini memungkinkan peserta didik untuk mengidentifikasi jenis-jenis ilmu yang fardlu (wajib) dipelajari dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang bersifat tambahan atau pilihan. Pendekatan ini mencerminkan kesadaran Al-Zarnuji bahwa tidak semua ilmu memiliki tingkat urgensi yang sama, dan bahwa peserta didik perlu memahami hierarki pengetahuan untuk mengoptimalkan upaya pembelajaran mereka.

Peran Guru dan Siswa dalam Sistem Pendidikan Al-Zarnuji

Salah satu kontribusi paling berharga dari Al-Zarnuji adalah penjelasannya tentang peran strategis yang dimainkan oleh guru dalam proses pendidikan. Menurut Al-Zarnuji, guru bukan hanya sekedar penyampai informasi, melainkan seorang inspirator dan pendidik karakter yang bertanggung jawab membentuk kepribadian dan akhlak peserta didik. Guru harus mampu menyederhanakan materi pembelajaran, membuat konsep-konsep kompleks menjadi mudah dipahami, serta memberikan teladan melalui perilaku dan sikap pribadinya.

Di sisi lain, Al-Zarnuji juga memberikan perhatian khusus terhadap peran peserta didik dalam proses pembelajaran. Ia menekankan bahwa peserta didik harus memiliki niat yang tulus, dedikasi yang konsisten, dan disiplin dalam menjalankan kewajiban belajar mereka. Peserta didik diharapkan tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga memahami nilai-nilai dan makna di balik setiap pembelajaran yang mereka terima. Keseimbangan antara peran guru yang aktif dan peserta didik yang proaktif ini menciptakan ekosistem pendidikan yang dinamis dan saling mendukung.

Metodologi Pembelajaran yang Inklusif

Metodologi pembelajaran yang dikemukakan Al-Zarnuji menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang proses pembelajaran manusia. Al-Zarnuji mengusulkan pendekatan bertahap yang dimulai dari hafalan (memorisasi) dan kemudian berlanjut ke pemahaman mendalam. Namun, Al-Zarnuji tidak berhenti pada tahap kognitif semata. Ia juga mengintegrasikan dimensi etika dan moral ke dalam proses pembelajaran melalui apa yang dapat disebut sebagai metode etik, di mana peserta didik didorong untuk mengaplikasikan teori-teori yang mereka pelajari dalam kehidupan praktis sehari-hari.

Metodologi ini mencerminkan pemahaman Al-Zarnuji bahwa pendidikan sejati bukan hanya tentang akumulasi pengetahuan intelektual, melainkan juga tentang pembentukan karakter dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan spiritual. Dengan cara ini, Al-Zarnuji menciptakan kerangka kerja pendidikan yang holistik, yang mengintegrasikan dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pentingnya Transfer Nilai dan Akhlak

Dalam era modern di mana pendidikan sering kali dipandang dari perspektif ekonomis semata, dengan fokus pada keterampilan yang dapat dipasarkan dan keahlian teknis, pemikiran Al-Zarnuji menawarkan perspektif yang berbeda dan segar. Al-Zarnuji dengan tegas menekankan bahwa aspek yang paling krusial dalam pendidikan adalah transfer nilai-nilai akhlak dan adab (kesopanan), baik dalam dimensi batiniah maupun lahiriah.

Penekanan ini sangat relevan dengan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pendidikan kontemporer. Di banyak negara, meskipun sistem pendidikan telah menghasilkan individu-individu dengan tingkat intelijen dan keterampilan teknis yang tinggi, masih banyak ditemukan kekurangan dalam hal etika, integritas, dan tanggung jawab sosial. Pemikiran Al-Zarnuji mengingatkan kita bahwa pendidikan yang sesungguhnya harus mampu membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral dan spiritual.

Relevansi dengan Pendidikan Modern dan Digital

Meskipun Al-Zarnuji hidup berabad-abad yang lalu, prinsip-prinsip fundamentalnya dapat dan harus diadaptasi untuk konteks pendidikan modern. Di era digital saat ini, di mana informasi tersedia dengan melimpah dan mudah diakses, nilai-nilai yang dikemukakan Al-Zarnuji justru semakin penting. Sementara teknologi dapat mempermudah akses terhadap informasi, teknologi tidak dapat secara otomatis mengubah informasi menjadi kebijaksanaan atau membentuk karakter seseorang.

Beberapa prinsip Al-Zarnuji dapat diimplementasikan dalam pendidikan digital modern. Pertama, teknologi pendidikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengintegrasikan transfer nilai dan akhlak, bukan hanya transfer informasi. Kedua, peran guru tetap penting dalam era digital, karena guru memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan peserta didik dalam menggunakan teknologi secara etis dan bijaksana. Ketiga, pendidikan harus tetap mempertahankan dimensi interaksi manusia yang personal, karena pembentukan karakter dan akhlak memerlukan hubungan yang bermakna antara guru dan peserta didik.

Kesimpulan

Pemikiran pendidikan Al-Zarnuji mewakili pendekatan holistik dan seimbang terhadap pembelajaran yang mengintegrasikan dimensi intelektual, moral, dan spiritual. Dalam era di mana pendidikan sering kali dikurangi menjadi sekadar persiapan untuk pasar tenaga kerja, pemikiran Al-Zarnuji menawarkan pandangan yang lebih luas dan bermakna tentang tujuan sejati dari pendidikan. Dengan mengambil unsur-unsur positif dari pemikiran Al-Zarnuji dan mengadaptasinya dengan konteks modern, kita dapat mengembangkan sistem pendidikan yang lebih humanis, bermoral, dan berkelanjutan.

Daftar Referensi

As'ad, A. (2007). Terjemah Ta'limul Muta'allim: Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan. Menara Kudus.

Hanafi, H., et al. (2023). Konsep Pendidikan Al Zarnuji Dalam Kitab Ta'lim al Muta'allim. Altsaqafah, Oktober 2022. Diakses dari https://altsaqafah.id/tadarus/konsep-pendidikan-al-zarnuji-dalam-kitab-talim-al-mutaallim/

Kirom, A., & Purnama, S. (2020). "Pemikiran Imam Al-Zarnuji Tentang Pendidikan Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Modern". ResearchGate, Juni 2020. https://www.researchgate.net/publication/344967412_PEMIKIRAN_IMAM_AL-ZARNUJI_TENTANG_PENDIDIKAN_DAN_RELEVANSINYA_DENGAN_PENDIDIKAN_MODERN

Muztaba. (2014). "Pemikiran Syekh Az-Zarnuji dalam Kitb Talm Mutaallim". ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/321047279_Metode_Belajar_Menurut_Imam_Zarnuji_Telaah_Kitab_Ta'lim_Al_Muta'alim

Nasution, H. (2016). Pendidikan Akhlak Menurut Az-Zarnuji dalam Kitab Ta'lim al-Muta'allim. Jurnal Pendidikan Islam, 11(1), 131-145. https://www.researchgate.net/publication/311393382_Pendidikan_Akhlak_Menurut_Az-Zarnuji_dalam_Kitab_Ta'lim_al-Muta'allim

Nahdlatul Ulama. (2020). Mengenal Kitab Ta'lim al-Muta'allim, Panduan Etika Mencari Ilmu. NU Online, April 2020. Diakses dari https://nu.or.id/pustaka/mengenal-kitab-ta-lim-al-muta-allim-panduan-etika-mencari-ilmu-Lp0jc

Risdiana, R., et al. (2024). Pendidikan Karakter/Akhlak Menurut Pemikiran Syekh Az Zarnuji Dan Relevansinya Di Era Modern. Al-Munqidz: Jurnal Kajian Keislaman, Juni 2024. Diakses dari https://jurnal.unugha.ac.id/index.php/amk/article/view/1110

Rohati, R. (2023). Pemikiran Az-Zarnuji Tentang Pendidikan dan Relevansinya dengan Pendidikan Modern. Tarbiyah Darussalam, 9(02), 453-465. https://jurnal.iaidarussalam.ac.id/index.php/tarbiyah/article/download/431/278

Yahya, M. D. (2020). "Pemikiran Pendidikan Al-Zarnuji: Rekontruksi Epistimologi Pendidikan Modern Berbasis Sufistik-Etik". ResearchGate, Desember 2020. https://www.researchgate.net/publication/360968891_PEMIKIRAN_PENDIDIKAN_AL-ZARNUJI_Rekontruksi_Epistimologi_Pendidikan_Modern_Berbasis_Sufistik-Etik

Zahra, D. F. (2023). Mengenal Kitab Ta'lim al-Muta'allim: Tuntunan dan Etika Mencari Ilmu. Nahdlatul Ulama Jabar, Agustus 2023. Diakses dari https://jabar.nu.or.id/ubudiyah/mengenal-kitab-ta-lim-al-muta-allim-tuntunan-dan-etika-mencari-ilmu-GXrLo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun