Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Menimbang Keputusan Maverick Vinales Absen di GP Amerika

1 Oktober 2021   20:57 Diperbarui: 1 Oktober 2021   23:00 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maverick Vinales kini membela Aprilia Gresini. Photo by AFP/ANDREAS SOLARO/via Kompas.com

Bagi penggemar balap motor atau olahraga secara umum, mungkin sempat menemukan berita tentang pebalap muda yang meninggal saat balapan. Dia adalah Dean Berta Vinales.

Nama Dean Vinales memang masih asing, tetapi dengan nama marga/famili Vinales, tentu akan terasa familier dengan pebalap di MotoGP, yaitu Maverick Vinales.

Betul, Dean punya keterikatan keluarga dengan Maverick, yaitu sebagai sepupu. Dean lebih muda dari Maverick, dan dia sedang berkompetisi di World Supersport 300 atau yang biasa disebut WSSP 300.

Dean Vinales. Sumber: WorldSBK/via Kompas.com
Dean Vinales. Sumber: WorldSBK/via Kompas.com

Pebalap 15 tahun itu (kelahiran 2006) bisa dikatakan berada di level yang tepat, karena sudah berada di level yang mirip dengan kelas Moto3. Artinya, Dean ada di sekitaran Pedro Acosta, walau beda kejuaraan.

Faktor kejuaraan yang kurang populer dibandingkan Moto3, membuat banyak pebalap masih kurang dikenal termasuk Dean. Sayangnya, ketika Dean dikenal, terutama oleh masyarakat penggemar balap motor dari Indonesia, bukan karena prestasi melainkan karena kejadian tragisnya.

Kabar duka tersebut tentu amat terasa, baik oleh penggemar dan pebalap, apalagi bagi Maverick Vinales. Bahkan, kaum penggemar saja rasanya masih belum lupa dengan tragedi meninggalnya pebalap Moto3, Jason Dupasquier.

Saat Jason meninggal, para pebalap juga berkabung, termasuk Thomas Luthi yang memutuskan absen di Moto2 GP Italia. Keputusan ini juga yang kemudian diambil oleh Maverick Vinales.

Vinales memilih absen di GP Amerika yang rangkaian balapannya digelar pada 1-3 Oktober 2021. Suatu keputusan yang kemudian menarik untuk dilihat dari beberapa aspek.

Aspek kemanusiaan dan aspek profesionalitas. Kira-kira, apakah keputusan Vinales tepat?

Dari segi kemanusiaan, kita bisa melihat dengan dua faktor yang ada di sekitarnya.

Pertama, faktor ikatan keluarga. Jika Luthi yang "hanya" faktor senegara dengan Jason bisa merasakan kehilangan yang mendalam, maka Vinales yang ada ikatan keluarga dengan Dean pasti juga merasakan kehilangan.

Kedua, faktor sikap Vinales yang musim ini terlihat sangat sensitif dengan hal-hal yang berbau non-teknis. Jika dirinya bisa merasakan emosi saat merasa gagal tampil kompetitif dengan motor Yamaha, maka dalam urusan yang tidak bersinggungan langsung dengan balapannya dia juga akan mudah untuk larut.

Faktor ini terlihat sangat manusiawi, karena manusia memang punya perasaan. Maka, tidak heran Vinales bisa bersikap demikian.

Kemudian, kita melihat dua faktor di aspek profesionalitas. Di sini kita perlu memperkirakan juga apa pertimbangan Aprilia untuk ikhlas mengizinkan Vinales absen.

Pertama, karena Aprilia di musim ini masih bergantung pada performa Aleix Espargaro. Ini bisa dibuktikan dari posisi di klasemen sementara yang menunjukkan bahwa Espargaro masih di atas Vinales.

Klasemen sementara kelas MotoGP musim 2021. Sumber: Google/Search:Klasemen MotoGP
Klasemen sementara kelas MotoGP musim 2021. Sumber: Google/Search:Klasemen MotoGP

Vinales juga masih berada di fase adaptasi. Ini yang membuat dirinya belum bisa secepat Espargaro dalam mengendarai motor RS-GP.

Dengan begitu, Aprilia mungkin tidak terlalu merasa kehilangan Vinales. Walaupun, Vinales tetaplah penting.

Kedua, apa yang dilakukan Vinales bukan hal baru. Luthi sudah melakukannya, dan tim Pertamina Mandalika SAG mengizinkan.

Luthi absen di Moto2 Italia, karena berkabung atas kepergian Jason. Sumber: Instagram.com/sagracingteam
Luthi absen di Moto2 Italia, karena berkabung atas kepergian Jason. Sumber: Instagram.com/sagracingteam

Artinya, Aprilia juga punya parameter yang jelas. Ditambah, ini adalah atasnama kemanusiaan.

Seprofesional sistem kerja di balap motor, tetap saja kemanusiaan harus dijunjung lebih tinggi. Dan, ini tepat untuk dilakukan Aprilia.

Lalu, apakah kemudian kita perlu mempertimbangkan tentang masa berkabung yang tidak sebentar, alias tidak "hanya" mengheningkan cipta sebelum balapan?

Sebenarnya, tanpa mengurangi respek terhadap keluarga dan semua orang yang berkabung, kita juga harus sadar bahwa yang hidup tetaplah harus memutar roda kehidupan. Yang hidup sebaiknya tetap melanjutkan perjalanannya.

Itulah mengapa, ketika WSBK tetap melanjutkan balapan di Race 2, sebenarnya itu bukan keputusan salah. Karena itu bagian dari upaya memutar roda kehidupan yang memang seharusnya tetap berputar.

Kita memang elemen penting dari roda tersebut, tetapi ketika roda itu rusak sedikit dan masih bisa diperbaiki, maka roda itu harus segera kembali berputar.

Selain itu, roda yang sempat sedikit lama berhenti, biasanya akan sulit untuk berputar normal seperti ketika sering berputar. Coba biarkan sepeda kita tidak terkayuh dalam waktu tertentu, maka rodanya akan bermasalah.

Entah, kempes, berkarat bagian rantainya, atau ada sarang laba-laba di sekitar velg-nya. Logika sederhana ini juga berlaku di kehidupan kita yang selalu harus aktif agar tetap bisa terus semangat menjalani kehidupan.

Jadi, Dean harus kita doakan agar tenang di sana. Dan, kita tetap harus semangat kembali untuk menonton balapan digelar.

Rest in peace Dean, and respect for Vinales!

Malang, 1 Oktober 2021
Deddy Husein S.

Terkait: Kompas.com 1,
Okezone.com,
Motorplus-online.com 1,
Motorplus-online.com 2,
Kompas.com 2,
Cnnindonesia.com.

Baca juga: Aprilia 2021, Meniru Juga Perlu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun