Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Empat Tim yang Patut Disorot Sepak Terjangnya di Euro 2020

13 Juni 2021   05:12 Diperbarui: 13 Juni 2021   09:58 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, keputusan pelatih hampir dapat dikatakan tepat. Pelatih harus rasional dan tidak terikat dengan kedekatan dengan satu-dua pemain saja. Ini berbicara negara, maka siapa pun yang dipanggil berhak mendapatkannya dan mereka pasti akan berjuang mati-matian untuk negaranya.

Dari situ, kita bisa melihat bahwa Enrique masih sangat profesional dalam menjalankan perannya sebagai pelatih Timnas Spanyol. Pemilihan pemain yang sedang on fire di level klub tanpa memandang asalnya dapat menjadi bukti.

Selain itu, usia para pemain yang dipanggil bisa dikatakan masih muda. Tidak seperti Euro 2016 yang masih "memaksa" para pemain veteran untuk mengeluarkan magisnya. Alhasil, di Piala Dunia 2018, skuat itu juga susah berkutik.

Itu yang sepertinya ingin diubah oleh Enrique. Lewat pembentukan skuad di Euro 2020 ini harapannya dapat bertahan dan berkembang untuk Piala Dunia 2022, nanti.

Skuad Spanyol EURO 2020. Sumber: diolah dari CNNIndonesia.com dan Wikipedia.org oleh Deddy Husein S.
Skuad Spanyol EURO 2020. Sumber: diolah dari CNNIndonesia.com dan Wikipedia.org oleh Deddy Husein S.
Tim ketiga adalah Prancis. Juara Piala Dunia 2018 datang ke turnamen ini seperti Timnas Spanyol di tahun 2012. La Furia Roja datang ke turnamen sebagai juara Piala Dunia 2010. Artinya, kekuatan hebat tim tersebut masih bisa diandalkan dalam kurun 4-6 tahun terakhir.

Hal itu yang sepertinya juga ingin dilakukan oleh Les Bleus. Malah, mereka terlihat seperti hendak menyempurnakan timnya dengan memasukkan satu keping puzzle yang telah lama hilang, Karim Benzema.

Mungkin terdengar dramatis, namun pada kenyataannya Timnas Prancis sebenarnya membutuhkan sosok Benzema. Meskipun, Prancis pada akhirnya mampu juara Piala Dunia, tapi mereka menjuarainya tidak dengan skuad terbaik.

Ada satu pemain terbaik mereka yang tertinggal, yaitu Benzema. Bahkan, sebelum Timnas Prancis berhasil merayakan gelar Piala Dunia 2018, banyak orang menganggap keputusan Didier Deschamps mengabaikan Benzema adalah kesalahan besar.

Tetapi, pada akhirnya, kita juga perlu mengerti mengapa seorang pelatih perlu membuat keputusan yang berat. Lagipula, pelatih mana yang berani meninggalkan pemain terbaiknya kalau tidak karena dia juga memikirkan tentang harmoni di skuad asuhannya.

Itulah yang mungkin dipertimbangkan oleh Deschamps ketika dia harus meninggalkan Benzema dan mencoba terus memaksimalkan keberadaan Olivier Giroud. Hasilnya pun bisa dikatakan bagus. Juara Piala Dunia, meski pada 2016 harus puas menjadi runner-up.

Tetapi, dengan prestasi menjadi finalis di dua turnamen beruntun itu, sudah memperlihatkan bahwa Prancis masih mampu tampil kuat. Setidaknya, mereka tahu cara untuk menang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun