Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Martin Odegaard, Real Madrid, dan Pemain Pinjaman

26 Maret 2021   00:49 Diperbarui: 26 Maret 2021   21:30 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Martin Odegaard mencetak gol untuk Arsenal ke gawang Olympiakos (12/3). Gambar: AFP/Aris Messinis via Kompas.com

Penggemar sepak bola saat ini, apalagi penggemar Arsenal, sedang sangat familier dengan seorang pesepak bola bernama Martin Odegaard. Pemain asal Norwegia ini memang sedang bersemangat menunjukkan permainannya bersama Arsenal.

Sebenarnya, Odegaard merupakan pemain Real Madrid. Namun, sejak bergabung ke Real Madrid pada 2015, ia sulit menembus tim utama.

Tercatat di Wikipedia, bahwa Odegaard harus merasakan 3 kali dipinjamkan ke tiga klub berbeda. Arsenal kemudian menjadi pelabuhan keempat Odegaard sebagai pemain pinjaman El Real.

Menariknya, selama bergabung dengan 4 klub berbeda itu, Odegaard terlihat tidak hanya menitip presensi di daftar skuad. Ia justru turut bermain dan memberikan kontribusi yang tidak sedikit.

Itu yang kemudian menjadi tanda tanya. Apakah Odegaard masih belum sesuai harapan Real Madrid, atau Real Madrid yang tidak bisa menaruh target pasti kepada Odegaard.

Sebenarnya, apa yang dialami Odegaard juga dialami oleh pemain Real Madrid lain yang bergabung sejak muda. Sebut saja Roberto Soldado dan Alvaro Negredo. Mereka adalah generasi 2000-an akhir yang hampir bisa dikatakan tidak disadari telah pernah berada di Real Madrid.

Untuk pemain yang bisa dikatakan seangkatan dengan Odegaard, ada Dani Ceballos yang juga merupakan pemain yang dipinjam Arsenal. Kemudian, ada Borja Mayoral serta Marco Asensio.

Sejauh ini, hanya Marco Asensio yang dapat menunjukkan keberhasilannya memperkuat tim utama, sekalipun tidak terlalu sering bermain reguler. Namun, ini terlihat lebih baik daripada Odegaard, Ceballos, dan Mayoral yang masih harus melalangbuana dengan kedok mencari ilmu.

Selain mereka, ada beberapa pemain Real Madrid yang dipinjamkan ke klub lain. Satu di antara mereka ada nama yang sempat naik daun, Luka Jovic. Pemain asal Serbia ini akhirnya kembali ke Eintracht Frankfurt sebagai pemain pinjaman.

Menariknya, para pemain yang dipinjamkan bisa dikatakan dapat bangkit di klub baru. Berikut ini adalah beberapa pemain pinjaman Real Madrid yang bisa dikatakan telah memberikan kontribusi kepada klub penerima kedatangannya.

Martin Odegaard
Sudah pasti harus menyertakan nama ini terlebih dahulu. Odegaard bisa dikatakan telah mampu memberikan pengaruh positif kepada klub penampungnya, Arsenal.

Sejauh ini, Odegaard dianggap telah membantu Arsenal menapaki sisa musim 2020/21 untuk bertarung habis-habisan. Sebagai klub besar klasik, mereka tentu harus dapat finis di zona Eropa atau setidaknya dapat berkompetisi di Eropa musim depan.

Lewat misi itu, kehadiran Odegaard seperti telah memenuhi kebutuhan. Mereka juga telah menaruh kepercayaan dan kesempatan yang berkelanjutan kepada Odegaard. Ini adalah modal penting untuk membuat pemain potensial berkembang.

Brahim Diaz
Pemain bernama lengkap Brahim Abdelkader Diaz ini akhirnya punya tempat yang cocok untuk memberikan kesempatan bermain lebih banyak. AC Milan adalah tim yang tepat, karena mereka memang sedang fokus memberdayakan pemain muda dalam dua musim terakhir (2019/20 dan 2020/21).

Itu yang membuat Brahim terlihat lebih bagus bermain di Milan daripada di Madrid. Hanya saja, Brahim juga belum punya kepastian apakah dirinya ingin bertahan lebih lama di Milan atau kembali ke Madrid.

Sebagai pemain Spanyol rasanya wajar jika dia ingin memperkuat tim terbaik di Spanyol. Ini juga terlihat dari misi Ceballos untuk kembali ke Madrid dan menjadi pemain utama saat ia dipinjam oleh Arsenal. Apakah Brahim juga begitu?

Luka Jovic
Awalnya, pemain ini sempat menjadi sosok yang menakutkan. Sebagai penyerang, ia terlihat cukup efisien dalam memanfaatkan peluang menjadi gol.

Dasar itu pula yang membuat Real Madrid terpincut dan menebusnya dari Eintracht pada bursa transfer 2019/20 bersama Eden Hazard dari Chelsea. Namun, ternyata ia kehilangan taji ketika berseragam putih Madrid.

Hingga kemudian, di sisa musim 2020/21, Jovic "pulang kampung" ke Frankfurt demi kembali membela Die Adler. Catatan sementara di Wikipedia (saat tulisan ini dibuat), dia telah bermain 11 kali dan mencetak 3 gol.

Torehan ini lebih bagus daripada di Madrid, yang sudah mencatatkan 21 penampilan, namun hanya mencetak 2 gol. Hal ini bisa terjadi selain karena Jovic sering dimainkan sebagai pemain cadangan, juga karena Jovic terlihat seperti bingung menempatkan diri di lini depan Los Blancos.

Itu berbeda ketika ia bermain di Eintracht. Pemain asal Serbia ini terlihat sudah tahu bagaimana cara menempatkan diri di posisi yang terbaik.

Dia juga punya kesempatan untuk melakukan penguasaan bola, alih-alih hanya menunggu bola kiriman ke dalam kotak penalti selayaknya penyerang tengah murni (target man) seperti di Madrid. Pertanyaannya, apakah Jovic akan berusaha kembali memperkuat Madrid atau malah dipermanenkan Eintracht Frankfurt?

Borja Mayoral
Jika membahas Jovic yang notabene sebagai penyerang, maka nama Mayoral juga tidak boleh dilewatkan. Pemain ini bahkan mulai terlihat menyetel dengan permainan transisi menyerang cepat ala AS Roma.

Ada faktor krusial yang membuat Mayoral terlihat penting untuk Roma, yaitu perbedaan karakteristik bermain antara dirinya dengan Edin Dzeko. Sebagai penyerang tengah, Mayoral terlihat punya daya jelajah lebih tinggi.

Ia juga lebih cepat dan terlihat agresif. Ini membuat Roma terlihat menakutkan jika menurunkan trio Pedro-Mkhitaryan-Mayoral.

Artinya, perkembangan Mayoral di Roma bisa dikatakan karena faktor kebutuhan taktik tim. Ini juga yang membuat proposal peminjaman sampai pertengahan tahun 2022 terlihat ideal.

Hanya saja, bagaimana kalau AS Roma melakukan pergantian pelatih untuk musim 2021/22 nanti? Apakah peran Mayoral tetap aman?

Selain 4 pemain tersebut, berikut ini adalah daftar pemain yang dipinjamkan Real Madrid.

Pemain pinjaman dari Real Madrid beserta kontribusinya dengan klub baru. Gambar: diolah dari Wikipedia.org dan Transfermarkt.com
Pemain pinjaman dari Real Madrid beserta kontribusinya dengan klub baru. Gambar: diolah dari Wikipedia.org dan Transfermarkt.com
Setelah kita tahu apa yang terjadi pada Odegaard dan Real Madrid, maka kita juga perlu sedikit mengintip tindakan klub lain yang juga meminjamkan pemainnya. Di antara pemain yang dipinjamkan, ada nama-nama yang berhasil terlihat bangkit di klub baru.

Jesse Lingard
Jika menyebut nama pemain pinjaman yang fenomenal di Premier League, selain Odegaard, nama Lingard juga patut masuk daftar. Setelah hampir tak terlihat di Manchester United sejak pertengahan musim 2019/20, ia kemudian harus dipinjamkan ke West Ham United.

Menariknya, penampilan Lingard langsung terlihat berdampak bagus bagi West Ham. Lingard pun kemudian seperti menemukan kembali kepercayaan dirinya.

Keberhasilan Lingard beradaptasi cepat di West Ham kemungkinan besar karena faktor persaingan dan tuntutan. Dua hal ini sepertinya menjadi elemen penting yang membedakan antara Manchester United dan West Ham.

Seperti yang kita tahu, musim 2020/21 adalah musim yang terlihat bagus bagi Manchester United untuk kembali menjadi klub papan atas Premier League. Ini artinya, mereka sangat perlu pemain-pemain yang sudah siap tampil terbaik di setiap pekan, atau memiliki level permainan yang berbeda.

Lingard sepertinya tidak mampu menunjukkan kualitasnya untuk dapat menandingi Bruno Fernandes yang memang sejak datang ke Old Trafford langsung memberikan dampak positif. Tentu, tidak ada manajer di Premier League yang mau menyia-nyiakan keberadaan Bruno Fernandes.

Itulah mengapa, Lingard harus rela tersingkir. Namun, tersingkirnya Lingard dari Old Trafford seharusnya menjadi momentum bagus bagi si pemain untuk membentuk karakter bermain yang kuat sebelum nantinya memang dapat kembali bermain di tim besar.

Cara lainnya adalah Lingard bertahan lama di West Ham dan menjadikan West Ham sebagai klub solid yang bisa konsisten berada di papan atas. Minimal, mereka dapat selalu bersaing di zona Eropa seperti yang dulu dilakukan David Moyes dengan Everton.

Gareth Bale
Selain Odegaard dan Lingard, Bale juga bisa masuk hitungan sebagai pemain pinjaman yang mulai mampu membantu klubnya untuk bersaing di fase terakhir musim 2020/21. Memang, Tottenham Hotspur bukan klub baru bagi Bale, namun ia tetap perlu beradaptasi.

Bukan hanya karena perbedaan 'budaya' sepak bolanya antara La Liga dan Premier League, tetapi juga karena skuad di Spurs saat ini berbeda dengan saat ia berada White Hart Lane selama 2007-2013. Dulu, belum ada Harry Kane, sedangkan kini Kane adalah andalan Spurs.

Manajernya pun berbeda. Bale belum pernah dilatih Jose Mourinho, walaupun keduanya pernah berada di Real Madrid. Ketika Bale tiba di Santiago Bernabeu, Mourinho sudah angkat kaki dan kembali ke Chelsea.

Satu-satunya yang menyelamatkan Bale untuk beradaptasi dengan Mourinho adalah taktik. Taktik Mou bisa dikatakan mirip Harry Redknapp yang suka mengandalkan serangan balik cepat dan akurat.

Selain itu, Bale memang seharusnya masih memiliki kualitas selayaknya Bale yang ada di periode awal bersama Spurs. Bahkan, seharusnya Bale yang sekarang lebih kompleks, karena dia pernah bermain dan bersaing langsung dengan pemain sekelas Cristiano Ronaldo.

Bale saat ini bisa dikatakan telah kembali menunjukkan pengaruhnya terhadap tim. Ia sudah mencetak 10 gol dalam 25 laga. Setidaknya secara persentase tidak kalah bagus dengan total 251 laga dengan 105  gol bersama El Real (Transfermarkt 26/3).

Kemajuan ini bisa dikarenakan Bale tidak menjadi tumpuan utama dalam mencetak gol. Itu yang membuat Bale bisa tampil lebih lepas.

Berbeda dengan di Real Madrid, yang mengharuskan Bale mampu mencetak banyak gol, sedangkan suplai bola ke dalam kotak penalti lawan terkadang tidak lancar. Itu juga yang membuat Karim Benzema urung mencetak banyak gol, karena tidak jarang justru dia yang membangun serangan dari tengah lapangan.

Jika melihat apa yang ditorehkan Bale dan para pemain pinjaman lain, maka kita bisa melihat bahwa proses peminjaman sebenarnya bagus untuk pemain yang memang punya daya juang tinggi untuk membuktikan diri. Namun, peminjaman pemain juga bisa membuat pemain menjadi kehilangan motivasi, karena dirinya di satu sisi juga belum tentu dibutuhkan oleh klub lain.

Ambil contoh seperti Takefusa Kubo, yang sempat terlihat tidak diharapkan oleh Villareal, yang membuat Madrid segera memindahkan Kubo ke Getafe. Ini artinya, adakalanya sebuah tim tidak sepenuhnya butuh pemain pinjaman.

Atau, tim tersebut tidak tahu formula yang tepat untuk menggembleng pemain pinjaman tersebut. Idealnya, memang harus ada faktor butuh dari klub yang meminjam, agar si pemain dapat punya kesempatan membuktikan diri. Seperti yang dilakukan Arsenal dengan Odegaard.

Lalu, akankah Odegaard permanen di Arsenal? Bagaimana menurut pembaca?

Pemain berstatus pinjaman terbaik versi penulis. Gambar: diolah dari Wikipedia.org dan Transfermarkt.com
Pemain berstatus pinjaman terbaik versi penulis. Gambar: diolah dari Wikipedia.org dan Transfermarkt.com

Malang, 24-26 Maret 2021
Deddy Husein S.

Tersemat: Kompas.com, Bola.com, Bola.net, Antaranews.com, Goal.com, Republika.co.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun