Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Jorge Lorenzo, Gagap Pensiun, dan Kebenaran yang Tidak Selamanya Baik

10 Maret 2021   22:00 Diperbarui: 11 Maret 2021   12:42 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jorge Lorenzo. Gambar: Tuttomotoriweb via Kompas.com

Apa hasilnya?

Tidak ada. Rossi yang akhirnya kembali membalap setelah motornya dipinjam untuk latihan bebas, malah tersungkur saat balapan. Di mana Lorenzo?

Dari kiri: Vinales, Rossi, Lorenzo. Gambar: AFP/Getty Images/Mirco Lazzari GP via Kompas.com
Dari kiri: Vinales, Rossi, Lorenzo. Gambar: AFP/Getty Images/Mirco Lazzari GP via Kompas.com
Lorenzo kemudian muncul di Sirkuit Portimao. Namun, konyolnya ia hanya diberi motor spesifikasi 2019, alias motor yang sama dipakai oleh Franco Morbidelli.

Hasil pengujian sirkuit itu bisa dikatakan takmaksimal, sekalipun motor itu nyatanya bisa mengantarkan Morbidelli sebagai runner-up di akhir musim. Dari sini kemudian, muncul anggapan bahwa Lorenzo sudah tidak cocok membalap lagi.

Itu dapat dilihat dari jarak waktu yang jauh antara catatan waktu Dani Pedrosa dengan Jorge Lorenzo. Padahal, Pedrosa setahun lebih dulu pensiun, dan dirinya juga bukan penyandang juara dunia.

Penilaian terhadap kualitas Lorenzo yang cukup identik mampu memberikan pengaruh pada perkembangan motor saat masih aktif membalap, seketika menguap. Lorenzo seperti sudah bukan Lorenzo yang mampu menaklukkan Marc Marquez di Mugello pada 2016 dan di Austria 2018.

Saat ini, Lorenzo adalah orang yang sudah menikmati masa-masa pensiun dan enggan bersusah-payah memacu adrenalin di lintasan. Artinya, keputusan Yamaha untuk mendepak Lorenzo juga bukan keputusan yang 100% salah.

Yamaha secara rasional memilih Cal Crutchlow sebagai pebalap penguji baru. Alasannya sudah jelas, Crutchlow baru saja mengakhiri musim balap profesionalnya tepat di akhir 2020.

Artinya, secara kebugaran, Crutchlow lebih siap daripada Lorenzo. Ia juga tidak seperti Lorenzo yang baru saja cedera panjang sebelum memutuskan pensiun.

Itu membuat Crutchlow tidak memiliki traumatik. Berbeda dengan Lorenzo yang punya kemungkinan masih trauma dengan cedera yang dia alami sejak akhir musim 2018--pasca insiden jatuh di lap pertama Aragon.

Dari sini, kita bisa memperkirakan skenario terbaik untuk Yamaha, yaitu menggunakan sosok yang lebih tahan banting daripada sosok yang terlihat berkualitas, tapi rapuh. Namun, pemilihan itu membuat Lorenzo seperti galau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun