Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester United dan Liverpool akan Sulit Menjuarai Premier League

19 Januari 2021   16:01 Diperbarui: 19 Januari 2021   16:05 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klasemen (8 besar) EPL per 19 Januari 2021. Gambar: Google/PremierLeague

Tetapi, juga salah, karena Ole seharusnya masih bisa memanfaatkan Bruno sebagai pemain yang fokus menyerang ketika di depan sudah ada Cavani. Lebih baik, ganti saja Pogba dengan pemain yang cenderung bertahan atau punya mobilitas tinggi, agar menukar peran Bruno yang selalu ingin terlibat di setiap momen menjadi lebih fokus ke depan.

Pemain seperti Bruno sebenarnya sangat sadar taktik dan momentum. Sehingga, di menit-menit akhir seharusnya Bruno tidak diganti melainkan diberikan instruksi khusus.

Tetapi, bubur sudah telanjur matang bahkan sudah dingin, termasuk laga yang akhirnya sudah takbisa diubah hasilnya. Hanya, melalui pemandangan di laga itu, bisa makin terlihat bahwa peluang Manchester United menuju gelar juara masih jauh dari kata mungkin. Kalau finis kedua, bisa saja.

Lalu, bagaimana dengan sang juara bertahan, Liverpool? Pengalaman juara punya, yang artinya mereka pernah memiliki konsistensi dalam hal bermain. Tetapi, apakah mereka bisa berpeluang juara lagi musim ini?

Sebenarnya, favorit juara masih terlihat pada tim asuhan Jurgen Klopp. Tetapi, mereka saat ini memiliki tiga rintangan yang membuat langkah menuju podium tertinggi lagi juga tidak sebesar musim lalu, bahkan musim 2018/19. Apa saja rintangannya?

Pertama, karena skuad utama lama mulai banyak yang bertumbangan. Memang, Virgil van Dijk terlihat paling disorot, karena absen lama. Tetapi, jangan lupakan Alisson Becker yang mulai rentan cedera dan bolak-balik absen, padahal perannya sangat krusial untuk Liverpool.


Belum lagi dengan cedera yang sempat menimpa dua bek sayapnya, Trent Alexander-Arnold dan Andrew 'Andy' Robertson. Itu membuat komposisi dan permainan Liverpool tidak stabil seperti dua musim sebelumnya.

Alisson tidak selalu bermain di musim ini. Gambar: Shaun Botterill via Kompas.com
Alisson tidak selalu bermain di musim ini. Gambar: Shaun Botterill via Kompas.com
Kedua, pemain baru--yang bisa disebut skuad utama baru--juga rentan cedera. Thiago Alcantara yang menjadi andalan baru Liverpool musim ini ternyata cukup sering absen. Itu membuat rancangan permainan Liverpool seperti mengambang. Antara memainkan pola baru--menyesuaikan keberadaan Thiago, atau kembali ke gaya lama.

Ini juga berlaku pada absennya Diogo Jota. Kehadiran Jota rupanya cepat memengaruhi performa Liverpool, dan tidak heran jika Klopp terlihat mulai mengandalkannya.

Tetapi, sayang sekali, Jota juga harus menepi. Itu membuat Liverpool kesulitan dan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mengambang. Mengapa bisa begitu?

Karena ada faktor ketiga, yaitu penurunan performa pemain utama. Publik jelas menyoroti konektivitas antara Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun