Sebenarnya, saya menganggap tulisan tentang bola ada pada situasi 50-50. Tergantung di mana dan kapan saya menulis.
Kalau saya melihat tempat saya dikelilingi oleh konten nonbola, maka saya menganggap bola adalah tulisan ideal saya. Sedangkan tulisan-tulisan nonbola adalah "kekhilafan" saya.
Begitu juga kalau sebagian banyak orang sedang getol menulis tentang bola, maka saya akan mencari bentuk tulisan ideal saya dengan membahas objek lain.
Meskipun terkesan ke kanan dan ke kiri, saya tahu mana yang saya anggap ngepop dan mana yang tidak. Berdasarkan upaya dan pemahaman itu, saya tahu bagaimana cara agar dapat bertahan.
Keempat, memulai langkah dari sistem yang dikenali.
Maksudnya, ketika hendak menulis, mulailah dari apa yang sudah dipahami. Entah, tentang teknik menulisnya, tentang apa yang ditulis, juga tentang di mana tulisan itu akan termuat.
Sebelum menulisnya, jangan ragu untuk mencari tahu dulu tentang Barcelona, Bartomeu, hingga Messi. Pahami dulu tiga unsur itu, baru menuangkannya dalam tulisan.
Melalui cara itu, kita akan tahu seberapa besar pemahaman si penulis. Atau, di bagian mana si penulis memfokuskan tulisannya.
Setiap penulis pasti memiliki fokus berbeda. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada kaitannya dengan sistem kontrol.