Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Akhirnya, Bartomeu Tidak "Kepala Batu"

28 Oktober 2020   15:58 Diperbarui: 28 Oktober 2020   20:25 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barcelona sedang mencari momentum kebangkitan. Gambar: AFP via Elsavador.com
Barcelona sedang mencari momentum kebangkitan. Gambar: AFP via Elsavador.com
Sebenarnya, bukan hal baru ketika melihat banyak klub yang tidak dijagokan untuk menghuni zona papan atas malah membuat rentetan tren positif di awal musim. Namun, apa yang terjadi saat ini seperti berdampak lebih parah dari sebelumnya.

Secara pribadi, saya menyoroti perbedaan itu terlihat lebih jelas pada kubu Barcelona. Mereka terlihat sangat kompleks permasalahannya dan itu tidak hanya berasal dari teknis di lapangan, melainkan juga di luar lapangan.

Seperti hubungan antara Messi dengan Bartomeu. Saya yakin, ini juga merembet pada semua pemain. Walaupun, di lapangan mereka seperti tidak memikirkan itu, tetapi ketika tim sedang tidak impresif, para pemain mulai terlihat berantakan.

Ini juga diperparah dengan hasil El Clasico jilid pertama musim 2020/21 yang berakhir kekalahan 1-3 dari Real Madrid. Hasil ini menjadi pukulan besar di awal pengabdian Ronald Koeman sebagai pelatih di laga El Clasico. 

Pelatih asal Belanda itu memang sangat bertanggungjawab terkait laga tersebut. Tetapi, semua permasalahan Barcelona akan lari ke Bartomeu. Mengapa?

Karena, ia adalah pemegang kendali Barcelona. Apa yang dilakukan dan dialami Barcelona pasti berkaitan dengan keputusan dan tindakannya.

Itulah mengapa, ia juga dapat diseret ke dalam permasalahan Barcelona, termasuk kekalahan di El Clasico. Menariknya, pasca El Clasico, Barcelona harus bertemu dengan Juventus di lanjutan Liga Champions 2020/21 (29/10).

Laga ini juga bisa menjadi bahan untuk membombardir kenyamanan Bartomeu untuk duduk di kursi kepresidenannya, jika Barcelona kalah. Tetapi, hal itu ternyata tidak akan terjadi.

Sebelum laga itu dimulai, Bartomeu telah memilih mengundurkan diri. Ini membuat dia bisa dikatakan terbebas dari beban penudingan para penggemar Barcelona jika Blaugrana kalah.

Baca salah satu ulasannya: Bartomeu Resign (Gobin Dd)

Namun, keputusan ini tidak seratus persen membuatnya menjadi pecundang. Dia malah patut diacungi jempol, karena telah membuktikan bahwa "kepalanya bukan terbuat dari batu".

Keputusannya juga bisa disyukuri oleh banyak orang yang menginginkan adanya bukti perbaikan Barcelona jika tanpa Bartomeu. Artinya, keputusan ini memang menghasilkan sudut pandang yang 50-50.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun