Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Kali Ini Sepakat dengan Pemikiran Valentino Rossi

20 Oktober 2020   05:24 Diperbarui: 20 Oktober 2020   05:33 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pose juara dunia 2010; Toni Elias (Moto2), Jorge Lorenzo (MotoGP), dan Marc Marquez (125 cc). Gambar: AFP via Bola.net

Namun, karena yang berbicara adalah Rossi, maka saya pikir Yamaha tidak terlalu krisis untuk mengadakan uji coba. Mengenai masalah finansial, menurut saya, semua pabrikan di MotoGP pasti punya masalah tersebut akibat pandemi covid-19. Namun, mereka terlihat tetap berusaha mencari celah untuk menemukan solusi terkait kondisi motornya.

Minimal mencari tahu tentang korelasi antara kinerja mesin dengan ban. Sekecil apa pun peluangnya untuk mengujicoba motor, itu harus dilakukan oleh Yamaha.

Jika Yamaha memang ingin membidik gelar juara dunia, maka itu harus dilakukan. Mereka harus menurunkan Jorge Lorenzo ke lintasan untuk memberikan masukan kepada tim tentang apa saja kekurangan Yamaha, dan mengapa mereka hanya mampu menang ketika menggunakan taktik 'kabur' pasca start.

Itu yang harus segera dipecahkan, setidaknya dalam 2 seri terakhir yang mana bisa menjadi titik krusial bagi Yamaha dalam mengamankan gelar juara dunia. Walaupun masukan Jorge Lorenzo tidak semuanya dapat direalisasikan karena faktor waktu, tetapi hal kecil yang sangat darurat, seharusnya dapat dilakukan oleh Yamaha.

Jika mereka memang ingin juara dunia dengan memanfaatkan momen kesialan Marc Marquez di musim ini, maka harus ada keberanian dalam mengambil risiko. Setidaknya, mereka harus mampu menargetkan adanya perbaikan performa motor pada dua sirkuit yang krusial.

Ketiadaan Marc Marquez bukan berarti membuat Yamaha "berleha-leha". Mereka juga harus berpikir tentang bagaimana kekuatan kompetitor lain di sisa seri musim ini dan musim depan.


Musim depan, Yamaha harus mampu mengakomodasikan pembalap pabrikannya secara maksimal. Jika Vinales atau Quartararo gagal juara dunia di musim 2020 ini, maka Yamaha sama sekali tidak memiliki pembalap eks-juara dunia seperti Rossi.

Itulah mengapa, keberadaan Jorge Lorenzo harus sangat dimanfaatkan oleh Yamaha. Buatlah keputusan yang jelas dan tegas. Hal ini saya yakini harus dilakukan Yamaha kepada Lorenzo, karena Lorenzo bukan tipikal pembalap yang sangat mengeyel seperti Marc Marquez.

Sejak ia sering kecelakaan dan sering tidak fit, Lorenzo sekarang mudah untuk menghindari risiko. Namun, demi kariernya sebagai pembalap tes, juga demi loyalitasnya kepada Yamaha, seharusnya ia berani mengambil keputusan bersama Yamaha.

Jorge Lorenzo saat tes bersama YZR-M1 di Sepang. Gambar: Instagram/jorgelorenzo99
Jorge Lorenzo saat tes bersama YZR-M1 di Sepang. Gambar: Instagram/jorgelorenzo99
Keputusan itu hanya satu, "ayo uji coba!". Baik Yamaha maupun Lorenzo harus sedikit menurunkan rasa "sungkan" dan perhitungannya masing-masing. Mereka harus bersatu untuk membantu para pembalap di lintasan.

Bahkan, ketika saat ini Rossi sedang diragukan untuk membalap di MotoGP Teruel (25/10), karena faktor pemulihan pasca diklaim positif covid-19, maka Yamaha harus berani mengambil keputusan. Hal ini juga harus dengan diskusi antara Rossi, Lorenzo, dan Yamaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun