Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Among Us" dan "Werewolf", Mana yang Lebih Bagus?

24 September 2020   19:06 Diperbarui: 24 September 2020   19:08 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Among Us disebut-sebut permainannya mirip Werewolf. Gambar: diolah dari Wartaekonomi.co.id dan Amazon.com

Pada tulisan sebelumnya*, saya menginterpretasikan keberadaan gim Among Us sebagai miniatur kehidupan sosial di sekitar kita. Hal ini dikarenakan pemikiran saya bahwa dalam kehidupan sehari-hari kurang lebih apa yang kita lakukan seperti itu.

Menariknya, seiring berjalannya waktu dan ditambah ketika saya bertanya-jawab dengan teman yang telah memainkan gim tersebut, pikiran saya kemudian berkelana ke sebuah permainan yang nyaris serupa. Namanya 'Werewolf'.

Pertama kali mendengar dan mengetahui permainan ini adalah ketika saya berkunjung ke Surabaya. Saat itu sedang ada keperluan yang mengharuskan saya dan teman saya ke sana.

Di sana, saya bertemu dengan teman-teman yang kemudian memperkenalkan permainan ini. Permainan ini rupanya juga menjadi ajang menjalin interaksi ketika terdapat agenda besar yang melibatkan perkumpulan mahasiswa se-Indonesia di waktu sebelumnya.

Hal ini terbukti benar. Karena, akibat praktik permainan Werewolf, komunikasi di antara kami di Surabaya langsung menjadi lebih cair. Satu hal yang kemudian menjadi titik awal kesan positif terhadap permainan ini adalah permainan ini dapat dimainkan secara konvensional seperti bermain kartu remi.

Dari sinilah kemudian, saya mencoba membandingkan antara gim Among Us dengan Werewolf.

Jenis Permainan

Seperti yang kita sekarang sudah tahu, Among Us adalah gim yang dimainkan secara daring. Kita harus mengunduh aplikasi gimnya di Playstore/Appstore dan memainkannya seperti gim online kebanyakan, yaitu bisa main bareng (mabar) secara berdekatan atau berjauhan.

Sedangkan Werewolf awalnya diketahui masih dimainkan secara konvensional, alias dapat dimainkan secara tatap muka dan tidak perlu mengunduh aplikasi. Medianya pun sederhana, yaitu kartu.

Bermain Werewolf dengan potongan kertas. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Bermain Werewolf dengan potongan kertas. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Bermain Werewolf juga bisa dengan kartu remi. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Bermain Werewolf juga bisa dengan kartu remi. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Bahkan, bisa juga diganti dengan potongan-potongan kertas yang ditulisi nama-nama tokoh yang diperankan. Bedanya, ketika hanya mengandalkan potongan kertas, maka perlu ada pihak yang dapat menjelaskan definisi dan peran tokoh dalam permainan tersebut.

Menariknya, seiring berjalannya waktu, Werewolf juga dapat ditemukan sebagai gim mobile yang sudah tersedia aplikasinya di Playstore. Bahkan, permainan ini dikabarkan juga bisa dimainkan lewat media chat seperti WhatsApp atau Telegram.

*

Ada Admin dan Moderator

Di Among Us, ada pihak pemandu permainan yang akrab disebut admin oleh para player. Ia memberikan tugas dan menentukan siapa yang menjadi Crew dan Impostor. Admin ini bertindak secara otomatis tanpa kita ketahui latar belakangnya.

Sedangkan di Werewolf ada istilah moderator. Pembedanya dengan admin di Among Us, moderator di Werewolf dijalankan oleh orang yang bisa dianggap masuk hitungan status di Werewolf. Namun perannya seperti dalang, menjalankan cerita dan membimbing arah permainan.

Jika permainan ini dilakukan secara konvensional, maka keberadaan moderator sangat menarik. Karena, ia harus merupakan sosok yang paham permainan dan pandai membuat rangkaian alur cerita yang bisa membuat suasana menjadi mengasyikkan.

*

Pembagian Status di Permainan

Tentu kita sudah tahu, di Among Us terdapat sekelompok player yang menjadi Crew dan Impostor. Namun, secara jumlah, di Among Us hanya maksimal sampai 10 player.

Jika jumlah player hanya 5, maka pemegang status Impostor hanya 1. Jika lebih, maka bisa 2 sampai 3 Impostor.

Di segi ini, Werewolf lagi-lagi terlihat lebih menarik, karena ada banyak status yang dapat diperankan. Status-status itu berada di tiga struktur, yaitu Bad Side, Good Side, dan No Side.

Salah satu versi isi kartu di Werewolf offline. Gambar: Playwerewolf.co
Salah satu versi isi kartu di Werewolf offline. Gambar: Playwerewolf.co
Di salah satu versi pada Bad Side, ada Lone Wolf dan Were Wolf. Sedangkan di Good Side ada Villager, Guardian, Beast Hunter/Hunter, Little Girl, Doctor, Seer, dan masih ada lainnya--sesuai versi permainannya. Lalu, di No Side ada Thief.

Status-status ini bisa berubah di versi yang berbeda, namun garis strukturnya tetap pada tiga sisi tersebut. Bahkan status Guardian dan Seer menjadi pakem selain Were Wolf tentunya. Namun, Lone Wolf bisa diganti dengan Dream Wolf, Dire Wolf, dan lainnya.

Saat permainan, setiap status wajib ada, dan ada yang jumlahnya harus tetap (tidak bisa dikurangi) seperti bad side yang harus ada minimal 2 pemain untuk jumlah pemain di bawah 10 (minimal 6 orang). Rinciannya, 1 Were Wolf dan 1 Lone Wolf/Dream Wolf.

Jumlah Were Wolf bisa bertambah menjadi 2 jika jumlah pemain ada 12 orang. Bisa bertambah menjadi 3 jika jumlah pemain ada 32 orang, dan seterusnya--tergantung versi Werewolf yang dimainkan.

Sedangkan status yang lain hanya perlu ada tetapi jumlahnya menyesuaikan berapa pemain yang terlibat. Masing-masing minimal 1 pemain.

*

Dampak Permainan

Nyaris tidak ada permainan yang tidak memberikan dampak kepada para pemainnya. Minimal dampak klise seperti mendapatkan hiburan dan membuka gerbang pertemanan.

Namun, kali ini saya menemukan adanya dampak yang menarik pada Among Us dan Werewolf. Keduanya kebetulan memiliki satu dampak yang sama, yaitu pengalaman belajar berargumentasi.

Berargumentasi atau beralibi harus dilakukan agar lolos dari tuduhan sebagai Impostor, ditambah jika memang ternyata bukan Impostor. Gambar: Innersloth.com/gameAmongUs via Jogja.idntimes.com
Berargumentasi atau beralibi harus dilakukan agar lolos dari tuduhan sebagai Impostor, ditambah jika memang ternyata bukan Impostor. Gambar: Innersloth.com/gameAmongUs via Jogja.idntimes.com
Pada saat memainkan Among Us, sebagian besar player dituntut untuk dapat menemukan siapa yang menjadi Impostor (silakan baca artikel sebelumnya untuk mengetahui apa peran Impostor). Kemudian ketika ada sesi diskusi, setiap player harus memiliki alibi kuat untuk menghindari tuduhan sebagai Impostor.

Ketika saling menyampaikan alibi inilah player belajar berargumentasi. Ada dua kunci utama untuk membuat argumentasi dapat dimenangkan, yaitu mampu menjawab 'apa' dan 'kenapa'.

Ilustrasi berargumentasi. Gambar: Nesabamedia.com
Ilustrasi berargumentasi. Gambar: Nesabamedia.com
"Apa yang kamu lakukan" dan "Kenapa kamu melakukan itu". Dua pertanyaan dasar itu harus menjadi konsep pokok di kepala si player agar dapat membuat player lain menerima argumentasi tersebut.

Menurut player yang sering mendapatkan status sebagai Impostor, kemampuan berargumentasi atau menciptakan alibi adalah kunci untuk lolos dari tuduhan. Jika sudah demikian, peluang untuk menang semakin besar.

Hal ini juga berlaku pada permainan Werewolf. Demi menyelamatkan diri, pemain yang menjadi Were Wolf harus membuat argumentasi yang tepat agar ia tidak dibunuh.

Hal ini juga berlaku bagi status lainnya, seperti Guardian, kenapa ia harus menyelamatkan pemain lain meski ia tidak tahu bahwa pemain itu ternyata bukan Villager. Begitu pun dengan Villager, si pemain harus berupaya keras untuk menyembunyikan jati dirinya agar tidak menjadi makanan empuk Were Wolf.

Para Good Side dan No Side juga harus menguatkan argumentasinya dalam upaya menemukan siapa yang menjadi Were Wolf. Menariknya, pihak No Side juga bisa menentukan argumentasinya untuk membuat salah satu pihak, entah Good Side atau Bad Side harus ia bela--dan berpeluang menang.

Namun, ada yang membuat permainan Werewolf lebih komplit dibandingkan Among Us. Di permainan Werewolf setiap pemain harus menentukan siapa dirinya untuk menutupi jati diri yang sebenarnya.

Biasanya si pemegang kartu akan menjadi sosok tertentu untuk menutupi isi kartu yang sedang dipegang/dimainkan. Gambar: Playwerewolf.co
Biasanya si pemegang kartu akan menjadi sosok tertentu untuk menutupi isi kartu yang sedang dipegang/dimainkan. Gambar: Playwerewolf.co
Itulah mengapa, pertanyaan 'siapa' juga akan muncul dalam permainan ini. Ketika ada 'siapa' maka pertanyaan lain juga harus dijawab, seperti "kapan harus beraktivitas" dan "mengapa ia beraktivitas saat itu".

Selain itu, juga ada pertanyaan paling berat yang biasanya hanya muncul di pikiran sendiri, yaitu "bagaimana ia menemukan were wolf". Bahkan, pertanyaan ini juga berlaku untuk menemukan 'serigala yang belum bangun', agar ia nanti tidak menjadi Were Wolf yang dapat mengalahkan Good Side.

Artinya, dampak yang dimunculkan pada permainan ini sangat menarik. Para pemain yang terlibat harus dapat berpikir secara rasional alias merunutkan hukum sebab-akibat.

Jika ini mampu dicapai, maka kemampuan dalam berargumentasi akan diperoleh saat memainkan permainan ini. Meskipun gim Among Us lebih sederhana, tetapi permainan ini juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk belajar hal baru dalam proses bermain--selain mencari hiburan.

Lalu, apakah ada dampak lain?

Jika dilihat dari sisi Werewolf, ada dampak lain yang dihasilkan oleh permainan ini. Dampak itu adalah ajang latihan berseni peran.

Karena Werewolf dapat dimainkan secara konvensional, maka ketika ada proses latihan pada seni pertunjukan seperti teater dan film, maka permainan Werewolf bisa menjadi selingan dalam proses latihan*. Biasanya untuk membuat siklus latihan tidak membosankan.

Sudah bukan rahasia, bahwa dalam proses menghasilkan seni pertunjukan biasanya memakan waktu lama. Bisa sebulan hingga 3 bulan.

Tentu fase-fase bosan bisa melanda tim tersebut, khususnya bagi para pemain di depan layar. Untuk itulah, keberadaan Werewolf dapat dimanfaatkan untuk menyegarkan kembali suasana latihan dan belajar merangkai cerita.

Ilustrasi bermain Werewolf. Gambar: Playwerewolf.co
Ilustrasi bermain Werewolf. Gambar: Playwerewolf.co
Di luar kebutuhan itu, bermain Werewolf juga menarik jika dilakukan saat reuni atau kumpul keluarga. Praktiknya sekilas mirip saat kita hanya bermain remi atau domino. Namun, ada sisi tambahannya, yaitu bermain cerita.

Kita yang mungkin asing dengan bermain peran, akan menjadi merasa dekat dengan dunia itu. Melalui permainan Werewolf, kita sejenak bisa berlagak seperti aktor dengan mengambil status pemeranan yang mungkin selama ini hanya disaksikan lewat serial drama dan film.

Memang, kita tidak perlu berkostum dan bergerak seperti status yang diperankan. Tetapi, kita sudah pasti akan memikirkan apa saja yang harus diungkapkan ketika mengambil status itu dan dipertanyakan ketika ada sesi diskusi.

Jadi, menurut saya tidak semua permainan hanya menghasilkan dampak klise seperti yang selama ini menjadi alasan kita untuk bermain. Melalui Among Us dan Werewolf, kita bisa menemukan pengalaman lain.

Hanya, saya masih berpikir bahwa permainan Werewolf lebih menarik dan komplit dibandingkan Among Us. Dikarenakan bisa dimainkan secara konvensional, tidak perlu menguasai gadget, juga dapat dimainkan secara beramai-ramai.

Among Us. Gambar: Gridgames.id
Among Us. Gambar: Gridgames.id
Sedangkan Among Us, bisa saja disebut sebagai versi demonya Werewolf. Hanya, ia lebih kekinian karena dapat melibatkan pemain multinasional, dan tentunya sedang viral saat ini.

Berbeda dengan permainan Werewolf yang sudah mulai merebak di masyarakat Indonesia pada 2016. Menariknya, mereka pun sudah memiliki versi online. Kurang lebih permainannya seperti Among Us yang juga menyediakan forum chat untuk bermain dan berdiskusi.

Salah satu versi Werewolf online. Gambar: Adoragames.com
Salah satu versi Werewolf online. Gambar: Adoragames.com
Sebagai penutup, saya pun berharap bahwa dua permainan ini bisa bertahan lama dan terus upgrade untuk menutupi kekurangan-kekurangannya saat ini. Seperti pada Among Us, sebagai gim baru, ia diharapkan dapat menaikkan levelnya (upgrade) dengan cara membuat alur permainan yang lebih jelas.

Hal ini penting, agar para player lebih mudah untuk mengerti bagaimana cara bermainnya. Begitu pun dalam hal koneksi jaringan, seharusnya ketika tengah bermain dan tiba-tiba lost connected, player dapat kembali bermain (reconnected) ketika jaringan kembali stabil alias tidak mati.

Sedangkan untuk Werewolf, permainan ini diharapkan semakin familiar bagi banyak orang, ditambah dengan kehadirannya di versi digital. Ini akan membuat banyak orang lebih berpotensi memainkannya.

Selamat bermain, dan tetaplah bijak!

~

Malang, 23-24 September 2020

Deddy Husein S.

Terkait:

Jogja.idntimes.com, Playwerewolf.co, Rencanamu.id, Situbisa.com, Adoragames.com, Werewolfyk.com, Youtube.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun