Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Gonjang-Ganjing Gol Penalti, Antara Sanjungan atau Cibiran?

13 Juli 2020   12:18 Diperbarui: 14 Juli 2020   03:03 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir pekan kemarin (12/7), kita sudah menyaksikan laga sengit antara Juventus vs Atalanta di Allianz Stadium, Turin. Terjadi pertemuan antara dua tim yang sedang memiliki misi yang sama, ingin saling mengalahkan.

Si tuan rumah berharap dapat menjadi pemutus rentetan kemenangan panjang Atalanta. Sedangkan klub asal Bergamo berharap dapat menjadi penakluk sang calon juara guna mengikuti jejak AC Milan sebelumnya.

Jika Juve menjadi pemenang, maka jarak antara mereka dengan lawan-lawannya akan semakin jauh. Ditambah, Lazio yang sementara waktu menghuni posisi kedua justru kalah lagi--dari Sassuolo. Ini yang membuat jarak antara puncak klasemen dengan peringkat di bawahnya masih cukup longgar, 8 poin.

Situasi yang positif juga akan terjadi kepada Atalanta jika mereka menang. Mereka akan mampu menggusur Lazio, karena hanya berjarak 2 poin. Namun, sayangnya target mereka gagal terealisasi.

Bukan karena mereka tak mampu mengalahkan Juventus, tetapi seperti yang disebut oleh Gian Piero Gasperini, jika mereka dikalahkan oleh nasib. Pernyataan ini bisa diakui jika kita dapat mencermati apa yang terjadi di laga itu.

Dua gol dari Juventus diperoleh dari eksekusi dua penalti untuk menggagalkan keunggulan La Dea. Terasa kurang normal ketika dua penalti itu juga bukan karena kecerobohan pemain Atalanta dalam menjaga pergerakan pemain Juve.

Muriel terlihat tak percaya dengan apa yang terjadi padanya dan klubnya. Gambar: Youtube/SerieA
Muriel terlihat tak percaya dengan apa yang terjadi padanya dan klubnya. Gambar: Youtube/SerieA
Mereka dihukum penalti karena handball. Untuk penalti kedua, cukup bisa diterima karena bola memang mengenai tangan aktif dari Luis Muriel, meski itu bukan kesengajaan. Itu adalah gerakan tangan yang natural ketika tubuh sedang bermobilitas tinggi.

Ini seperti yang pernah terjadi di laga Piala Dunia 2018 yang dimainkan timnas Argentina*. Saat itu ada perdebatan tentang bola yang mengenai tangan Marcos Rojo. Apakah itu handball?

Pada akhirnya kita tahu bahwa itu bukan handball. Memang, bola secara jelas mengenai tangan, tapi itu bukan karena disengaja. Ditambah dengan pergerakan bola yang sedikit menyentuh kepala terlebih dahulu dibandingkan langsung mengenai tangan.

Secara khusus, terlepas dari peraturan FIFA, kejadian itu juga dinilai wajar terjadi karena situasinya adalah Rojo sedang melompat dan hendak menyundul bola. 

Ketika dipraktikkan, maka cukup sulit bagi para pemain untuk melompat dan membuat gerakan menyundul bola tanpa diiringi dengan pergerakan tangan yang seolah menciptakan keseimbangan di udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun