Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lebaran Akan Tiba, Membeli Kado atau Tidak?

13 Mei 2020   22:09 Diperbarui: 13 Mei 2020   22:27 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memberi hadiah di Hari Raya. Gambar: Unsplash.com/Kiara Auf Der Heide via Fimela.com

Tidak terasa telah separuh jalan kita mengarungi Bulan Ramadan yang berbeda ini. Sebenarnya saya ingin mengatakan berat. Namun, justru saya tidak terlalu menemukan adanya permasalahan yang berarti.

Justru saya cukup berhemat di bulan ini. Saya juga tidak terlalu kelelahan baik secara fisik maupun mental. Secara emosional cukup terjaga, karena saya tak perlu banyak berinteraksi dengan orang lain secara langsung.

Namun, ada satu hal yang menarik untuk saya pikirkan, yaitu tentang bagaimana saya dapat memberikan sesuatu kepada orang lain? Dibandingkan sebelumnya, tahun ini saya lebih merasa baik-baik saja dibandingkan sebelumnya.

Bisa saja karena saya dapat hidup lebih terkontrol. Selain itu saya juga lebih banyak bersyukur terhadap apa saja yang dapat saya peroleh maupun tidak.

Ini membuat saya cukup percaya diri dan tetap dapat menjalani kehidupan termasuk menatap hari kemenangan. Namun, apakah saya akan dapat melakukan sesuatu hal lain?

Misalnya, berbelanja kado, baik secara online maupun offline.

perlu diketahui, bahwa jangankan membeli kado secara langsung, untuk membeli sesuatu ke tempat yang jauh saja, kini saya melakukannya secara online. Namun, yang menjadi berbeda adalah apa yang saya beli adalah apa yang saya butuhkan. Lalu, bagaimana dengan membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan?

Jujur saja, bukan karena saya terlampau pelit untuk memberikan sesuatu kepada orang lain. Namun pertimbangan utama saya adalah sudah tepatkah apa yang akan saya berikan?

jangan-jangan meski apa yang saya berikan diterima namun nyatanya tak sesuai kebutuhan orang tersebut. Begitu pula jika saya menemukan apa yang sangat dibutuhkan orang lain, apakah saya akan bisa memberikannya kepada orang yang sangat membutuhkannya?

Jangan-jangannya lagi, malah saya yang bakalan keteteran untuk memberikannya, karena ternyata saya sendiri juga masih membutuhkannya.

Pertimbangan semacam ini bagi saya adalah perwujudan dari upaya untuk tidak naif dan sok bisa. Ketika saya bisa, pasti akan saya lakukan. Atau jika saya menemukan cara untuk membelikan apa yang dibutuhkan orang lain tanpa terlalu menyusahkan saya, maka itu akan saya lakukan.

Bagi saya berpikir logis juga harus diterapkan dalam hal berbagi, yang kali ini konteksnya adalah membeli hadiah Lebaran. Ditambah dengan situasi saat ini, membeli kado sebenarnya bagus dilakukan secara online. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa memilih barang secara langsung masih lebih baik daripada dilakukan secara online.

Dilematis ini yang membuat saya harus semakin berpikir keras. Jangan sampai niatnya sudah ikhlas, namun barang yang ada justru tak sesuai ekspektasi.

Langkah terburuknya adalah saya tidak akan membelikan apa-apa, karena berbelanja online terkadang tak memberi jaminan kepuasan terhadap kualitas.

Langkah selanjutnya yang cukup baik adalah tetap memberi, namun bukan saya yang berbelanja. Lebih baik saya tak tahu langsung bagaimana barangnya asal saya sudah mempercayakan ke orang lain, dan tentunya harus berhasil.

Langkah terakhir yang paling mudah adalah mengirimkan sejumlah uang kepada yang memang dituju. Mau digunakan untuk apa, terserah orang tersebut. Tetapi, ada satu hal yang tidak terlalu bagus untuk terlihat, yaitu nominalnya.

Jika ditransfer uang, pasti si penerima tahu besar-kecilnya. Bahkan, dengan transferan uang bisa saja malah ditolak. Entah terlalu banyak lalu takut berbalas budi. Atau, malah sebaliknya, terasa kecil sehingga lebih baik tak usah saja.

Ini bukan pandangan buruk. Namun, kenyataannya seringkali demikian.

Jadi, bagaimana seharusnya?

Menurut saya membeli kado Lebaran harus cukup peka dan pasti bisa. Jika hanya salah satu, akan sulit merealisasikan niat baik tersebut. membeli kado untuk Lebaran juga bukanlah hal mewah, selama itu tepat sasaran, sesuai kondisi yang ada, dan tentunya mampu untuk melakukannya.

Baca juga: Berbagi Informasi Juga Bermanfaat

Jika tidak, jangan dipaksakan. Nanti malah dirundung penyesalan dan itu juga tidak baik, jika sampai diketahui pula oleh orang yang sudah telanjur menerimanya.

Jadi, selamat berbelanja kado Lebaran! Semoga kado itu bermanfaat bagi yang menerimanya.

Malang, 13 Mei 2020

Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun