Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Mengenali Tubuh Sendiri untuk Mengobatinya

28 April 2020   08:59 Diperbarui: 28 April 2020   09:10 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjaga hidup sehat. | Gambar: George Rudy via Kompas.com

Jika dihitung atau dibandingkan dengan orang lain, penulis bisa saja tergolong orang yang sangat jarang minum obat. Bahkan ketika sakit cukup lama, sebisa mungkin mencari alternatif selain obat.

Seperti minum minuman hangat atau minum susu yang kabarnya bisa menyeterilkan situasi dalam perut, hingga yang paling viral saat ini adalah minum jahe dan minuman bervitamin C.

Sebelum situasi seperti saat ini, meminum suplemen vitamin C sudah menjadi salah satu perhitungan bagi penulis ketika merasa tubuh sedikit kurang enerjik. Tentu tidak rutin, karena harganya juga tak begitu murah untuk ukuran hanya sebotol minuman yang sekecil itu.

Begitu pula dengan suplemen vitamin C tablet hisap yang juga masih jarang dikonsumsi, karena biasanya dibeli ketika sekali-sekali masuk minimarket. Padahal, sebelum seperti saat ini, stoknya selalu melimpah, loh!

Mengonsumsi suplemen vitamin C jika terdesak dan tak ada pilihan yang alami nan sehat. | Gambar: Dokpri/DeddyHS_15
Mengonsumsi suplemen vitamin C jika terdesak dan tak ada pilihan yang alami nan sehat. | Gambar: Dokpri/DeddyHS_15
Namun, perlu diakui bahwa minum minuman hangat dan itu adalah jahe, baru dilakukan penulis ketika sedang berada pada masa genting seperti sekarang. Faktor kurang sreg juga kecocokan tenggorokan dengan jahe menjadi pertimbangan.

Maklum, setiap minum jahe, biasanya tenggorokan terasa lebih seret dibandingkan sebelumnya. Rasa panasnya juga malah membuat tidak nyaman ketika berbicara dan bernapas.

Itulah mengapa ketika waktu itu pernah bergabung di organisasi teater kampus, setiap latihan dan menu konsumsinya terdapat minuman jahe hangat pasti tidak diminum. Penulis lebih memilih menu teh atau jeruk nipis untuk minuman hangatnya, walau keduanya juga memberikan dampak tersendiri. Hm.., rumit memang tubuh ini.

Setiap akan latihan maupun akan pentas, pasti ada menu konsumsi hangat seperti ini. | Gambar: Dokpri/DeddyHS_15
Setiap akan latihan maupun akan pentas, pasti ada menu konsumsi hangat seperti ini. | Gambar: Dokpri/DeddyHS_15
Namun sejak situasi gawat begini, penulis mencoba beradaptasi dengan minuman jahe, dan beruntung malah terasa baik-baik saja. Terbukti, sejak mengonsumsi minuman jahe--walau tak rutin--penulis merasa selalu lebih fresh, khususnya bagian rongga dada dan hidung.

Penulis kebetulan memiliki "rutinitas" hidung "banjir" ketika pagi hari. Bencana rutin ini semakin diperparah dengan keadaan suhu di daerah tempat tinggal yang tergolong lebih dingin daripada kampung asal penulis yang jam 7 pagi saja sinar mataharinya sudah cukup terik.

Itulah yang membuat penulis menyadari, mengapa ibu setiap pagi selalu berupaya menyediakan sarapan dengan hal-hal yang bersuhu hangat. Entah itu teh, susu, sereal ataupun mentok-mentok mie instan.

Mie instan? Ya, abaikan menu tak sehat ini. Penulis sedang tidak ingin membahasnya. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun