Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

SEA Games 2019 Usai, Juara Umum dan Emas Sepak Bola Masih Jauh dari Jangkauan

11 Desember 2019   14:21 Diperbarui: 11 Desember 2019   15:02 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apriyani dan Greysia meraih emas di cabor badminton ganda putri Sea Games 2019. (Kompas.com)

Hal ini juga seperti cabor lain, yang mana perlu penantian panjang untuk menuntaskan dahaga juara atau medali emas di Sea Games. Seperti duet ganda campuran badminton Indonesia yang mampu meraih medali emas melalui perjuangan Praveen Jordan dan Melati Oktavianti. Atau duet yang harus menunggu penantian sangat lama untuk merasakan emas di Sea Games, yaitu Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.

Praveen dan Melati sumbangkan emas di cabor badminton ganda campuran. (Okezone.com)
Praveen dan Melati sumbangkan emas di cabor badminton ganda campuran. (Okezone.com)
Mereka mengajak kita untuk melihat perjuangan dan proses. Jika biasanya kita melihat ganda putri masih terseok-seok di setiap turnamen badminton dunia, maka kali ini kita diajak untuk optimis dan akhirnya berbuah manis. Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menggenggam emas Sea Games 2019!

Begitu pula dengan cabor lainnya yang tak kalah seru dan uniknya digelar di hari yang sama dengan laga final sepak bola putra. Yaitu, pertandingan final voli putra antara tuan rumah Filipina melawan Indonesia.

Perlu diketahui bahwa rekam jejak Indonesia di cabor ini juga tidaklah istimewa. Bahkan sekitar satu dekade, Indonesia tidak melihat medali emas disumbangkan oleh tim voli putra. Namun, kali ini Indonesia dapat menunjukkan kapasitasnya yang berbeda dari masa lalu.

Bersama pemain-pemain yang telah diajak bertanding melawan tim-tim besar di Asia, membuat Putu Randu dkk bisa mengatasi tekanan di partai puncak. Apalagi lawannya adalah tuan rumah, maka tekanan akan sangat besar untuk timnas Indonesia selain target "buka puasa" medali emas.

Pelatih tim voli putra Indonesia di Sea Games 2019. (Kompas.com/ANTARA/M. Risyal Hidayat)
Pelatih tim voli putra Indonesia di Sea Games 2019. (Kompas.com/ANTARA/M. Risyal Hidayat)
Di sini taktik yang diterapkan Mr. Li Qiujiang terlihat bagus. Gestur dan komunikasinya dapat memperlihatkan keyakinannya terhadap skuad asuhannya. Termasuk pilihan pemain yang terlihat tepat. Pergantian libero dari Bastian ke Raka adalah salah satu buktinya.

Melalui perjuangan straight game alias 3 set saja, Indonesia akhirnya menuntaskan perlawanan Abdilla dkk dengan skor 21/25, 25/27, dan 17/25. Indonesia pun berpesta di cabor voli putra. Mereka juga yang diyakini penulis menjadi daya tawar bagi masyarakat atas kekalahan tim Indonesia di cabor sepak bola putra.

Selebrasi juara tim voli putra di Sea Games 2019, Filipina. (Okezone.com)
Selebrasi juara tim voli putra di Sea Games 2019, Filipina. (Okezone.com)
Setidaknya, kita tahu bahwa Indonesia masih memiliki kualitas di pentas olahraga. Bahkan, dengan gestur yang dimiliki para pemain voli putra Indonesia, kita juga tahu bahwa kunci untuk menang dan juara adalah percaya diri dan fokus. Jika dua hal ini dapat dikelola dengan baik, termasuk oleh pelatihnya, maka emas akan hadir di genggaman.

Emilia, atlet cabor atletik yang sumbangkan emas di Sea Games 2019. (Okezone.com)
Emilia, atlet cabor atletik yang sumbangkan emas di Sea Games 2019. (Okezone.com)
Jadi, selamat Indonesia! Meski kita tak juara umum, kita tetaplah bangga dan perlu untuk merayakannya. Terima kasih para atlet Sea Games 2019! Perjuangan kalian akan dikenang dan dilanjutkan. Semoga!

Malang, 11-12-2019
Deddy Husein S.

Berita terkait:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun