Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tips Sukses untuk Tetap Semangat di Awal Bulan Puasa

7 Mei 2019   14:30 Diperbarui: 7 Mei 2019   14:46 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bugar. (Hallosehat.com)

Berbicara mengenai tips atau kiat-kiat dalam melakukan suatu hal tentu sudah bukan lagi hal yang 'sakral'. Karena, dewasa ini, segala macam sendi kehidupan selalu diupayakan ada kisi-kisinya. Supaya tidak hanya satu-dua orang yang terlihat mampu melakukannya, namun juga orang banyak. Bahkan masyarakat luas pun diharapkan dapat pula untuk menerapkannya. Termasuk dalam hal berpuasa.

Tepat tanggal 6 Mei 2019 (kemarin), masyarakat muslim seluruh penjuru Bumi ini telah melaksanakan ibadah puasa untuk hari pertama, dan kini kita sudah menjalani puasa hari kedua. Itu artinya, kita sedang berada di 2 dari 10 hari awal masa adaptasi dalam menjalankan ibadah puasa. Jika diibaratkan dalam metode memasuki rumah, kita saat ini masih berada di halaman depan rumah. Sehingga, masih perlu adanya merogoh kunci rumah di saku dan berjalan menuju depan pintu utama.

Jika tidak segera menemukan kunci rumah, maka kesempatan untuk segera masuk ke dalam rumah akan lebih lama dari yang seharusnya. Artinya, jika kita tidak segera beradaptasi dengan baik dalam melaksanakan ibadah puasa ini, maka, setiap hari kita akan berada di zona kelesuan yang tiada henti. Alhasil, puasa yang kita jalani tidak akan berjalan cukup baik. Baik itu untuk jasmani maupun rohani. Yaitu, kita akan terlihat tidak ikhlas, dan ketidak-ikhlasan itu biasanya akan mempengaruhi energi di dalam tubuh kita.

Ketika kita semakin lesu dan 'muring-muring', maka energi kita akan terpasok ke kepala kita. Otak kita terus bekerja sedangkan bagian tubuh yang lain kehilangan energi. Inilah yang kemudian membuat kita tidaklah semakin kuat, justru semakin kelelahan.

Jika ingin membuktikannya, silakan mencoba dengan dua tindakan yang berbeda. Yaitu, menguji diri untuk marah dan senang. Ketika kita marah, kepala kita terasa ingin meledak sedangkan tubuh kita semakin lama semakin lelah dan akhirnya tidur adalah jawaban terbaik untuk mengatasi kemarahan diri kita.

Berbeda dengan situasi di saat kita senang atau merasa bahagia. Maka, hari-hari terasa sangat disayangkan jika dilewatkan begitu saja dengan duduk bersantai apalagi tidur. Karena, energi kita terbagi secara merata, tak hanya di kepala namun juga di seluruh tubuh. Artinya, di sinilah kita mendapatkan satu poin pertama dalam menjalankan ibadah puasa. Yaitu, tidak memusatkan energi kita hanya di kepala kita. Kita harus tetap membagi energi kita ke seluruh tubuh dengan tidak memikirkan lapar, haus, dan nafsu.

Di poin ini kemudian ada pertanyaan tentang bagaimana kita bisa tidak mengingat lapar dkk itu jika diri kita memang sedang berpuasa?

Jawabannya ada di pola makan.
Puasa sebenarnya bukan untuk mengurangi apalagi menambahkan takaran makan dan minum kita. Puasa hanya mengalihkan waktu makan-minum kita ke jam tertentu dan menahan kebiasaan makan-minum di jam tertentu. Artinya, puasa tidak merubah kebiasaan makan kita jika memang makan-minum kita teratur dan normal.

Misalnya, jika kita setiap hari memiliki siklus makan tetap dua kali sehari maka, di bulan puasa kita tetap akan melakukannya. Bedanya, jika di hari biasa, kita makan siang dan makan malam. Di pola ini, sarapan tidak dihitung sebagai jadwal makan. Karena, tidak semua orang melakukan sarapan ataupun jikalau memang sarapan itu wajib, maka porsi makan saat sarapan tidak akan sebesar saat siang hari. Jadi dua kali sehari ini adalah dengan makan-minum yang memiliki standar cukup ideal. Yaitu di saat siang hari dan malam hari.

Ini belum berbicara tentang jumlah kalori ataupun batas kalori di dalam makanan yang kemudian menjadi acuan dasar dalam menentukan bagaimana/kapan kita makan dan apa yang kita makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun