Mohon tunggu...
Deddy Febrianto Holo
Deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Tana Humba

Nda Humba Lila Mohu Akama "Kami Bukan Sumba Yang Menuju Pada Kemusnahan".

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Saya [Bukan] Korban UU ITE Gundah

20 Februari 2021   13:14 Diperbarui: 20 Februari 2021   19:00 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya hanya ingin menyampaikan agar pemerintah daerah segera mengevaluasi dan mencabut HGU perusahaan tersebut karena tidak lagi melakukan aktivitas selama hampir 3 tahun, ini sesuai rujukan UUPA Nomor 5 Tahun 1960. Dengan kalimat singkat  "Di mana keberpihakan GBY-ULP soal PT Ade Agro yang sampai saat ini HGU belum dicabut? Apa masih senang mendapatkan kawadak?"

Ternyata, bukan hanya rindu yang bikin baper, hal  ini pun menuai banyak pro dan kontra.  Hingga  Bupati Sumba Timur  yang terhormat kala itu  melaporkan saya melakukan pencemaran nama baik dengan menggunakan UU ITE ke Polres Sumba Timur.

You'll Never Walk Alone

Proses peradilan pidana pun  dimulai.  Tenang saja kompasiane, saya menghadapi proses panjang peradilan tidak sendirian kok. Ada begitu banyak rekan yang peduli dengan kasus saya termasuk penggalangan petisi. Meski, negara ini belum bersedia menunjukkan kebaikannya kepada saya warga negaranya yang mencoba bersikap kritis.

Saya tidak terlalu paham  bagaimana bisa kasus ini masuk ke ranah publik, Ketersinggungan seseorang pada  sikap orang lain bukankah seharusnya masuk ranah privat. Ketersinggungan bukan luka terbuka, bukan kematian atau kerugian material yang dapat dinilai. 

Negara ini seperti kurang urusan saja. Orang baper diurusin, yang laper tidak diperhatikan.

Apakah karena semua hal memang dinilai dengan uang. Bahkan kata kawadak yang dalam kamus kamus Kambera-Indonesia yang ditulis oleh Putra Kebanggaan Sumba.  Oemboe Haramburu Kapita (Oe H Kapita) menyebutkan arti kata "Kawadak" adalah "Persembahan dan/atau Pujian". Namun diartikan uang.

Putusan lembaga peradilan di negeri ini pun telah meperkuat kawadak dimaknai sebagai uang.

Saya putra asli Tana Humba sangat menginginkan Sumba tetap ada. Tidak hanya dikenal karena ada Nihiwatu, hotel terbaik di seluruh dunia, atau sekadar tempat syuting iklan mobil berlogo kuda jingkrak itu, juga berbagai film besutan anak Negeri dari Perdekar Tongkat Emas, Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak yang merajai berbagai festival film hingga Susah Sinyal yang katanya lucu itu.


Semua Anak Negeri harus tergugah bahwa di pulau ini telah terjadi eksploitasi alam besar-besaran, yang   merenggut ruang hidup dan berpenghidupan, menggeserkan tempat-tempat ritual marapu, demi sebuah janji manis semanis gula, kebun tebu dan pabrik gula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun