Mohon tunggu...
deby n
deby n Mohon Tunggu... Mahasiswa - Geografi, Universitas Lambung Mangkurat

18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Lingkungan Kawasan Lahan Basah di Kalimantan Selatan

15 November 2022   19:36 Diperbarui: 15 November 2022   19:45 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahan basah adalah istilah kolektif tentang ekosistem yang pembentukannya dikuasai air, dan proses serta cirinya terutama dikendalikan air. Lahan basah ditakrifkan berdasarkan 3 parameter, yaitu hidrologi, vegetasi hidrofitik, dan tanah hidrik (Cassel, 1997). Lahan basah memiliki fungsi khusus yaitu mencakup pengimbuhan (recharge), pelepasan (discharge), air bumii (ground water), pengendalian banjir, dan melindungi garis pantai terhadap abrasi laut.

Sebagian besar lahan basah di Indonesia tersebar di wilayah Kalimantan, Papua, Sulawesi dan Sumatera. Klasifikasi lahan basah, menurut Departement of Natural Resources Environmentl Protection Division (2000), memiliki 2 kategori utama yaitu, lahan basah pesisir (coastal wetland) dan lahan basah daratan (inland wetland). 

Ada 2 jenis lahan basah yaitu lahan basah alami dan lahan basah buatan. 

  • Lahan basah alami meliputi lahan basah air tawar, mangrove, rawa gambut, hutan gambut, rawa-rawa, dan daerah riparian (riparian). 
  • Lahan basah buatan meliputi waduk, sawah, saluran irigasi dan kolam.

Kalimantan Selatan adalah kawasan yang memiliki area lahan basah yang cukup luas, kawasan ini biasanya dijadikan sebagai kawasan perikanan, perkebunan, dan pertanian. 

Beberapa pemanfaatan dan pengelolaan masyarakat setempat terhadap kawasan Lahan Basah di Kalimantan Selatan, diantaranya :

1.


Dokpri
Dokpri

Gambar.  Lokasi (1) sebagai Kawasan Hutan Lindung LiangAnggang & lokasi GNPDAS.

(foto: Deby N.)

 Pengelolaan Lahan Basah di daerah ini yaitu dengan menjadikan lahan tersebut sebagai Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang, dan menjadi lokasi kegiatan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS). Lokasi ini terletak di Jl. Karya Manuntung, Kecamatan Gambut, Kalimantan Selatan, akses untuk menuju kawasaan ini terbilang relatif mudah karna dapat ditempuh melalui Jl. Gubernur Syarkawi, dimana kondisi jalannya yang beraspal dan menjadi jalan penghubung antara kabupaten Barito Kuala dan Bandara Syamsudin Noor. 

GNPDAS sendiri merupakan pengembangan agenda tahunan penanaman pohon dengan perspektif yang lebih luas yaitu pemulihan lahan kritis di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). Gerakan GNPDAS diinisiasi oleh KLHK untuk meningkatkan kesadaran dalam memulihkan hutan dan lahan dengan tujuan penyelamatan sumber daya air, produktivitas lahan, perubahan iklim dan pencegahan bencana.

2.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar. Lokasi (2) sebagai tempat wisata alam.

(foto: Deby N.)

 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar. Tumbuhan di Lokasi Pulau Bakut

(foto: Deby N.)

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Gambar. Tumbuhan api-api & nipah.

(foto: Deby N.)

Kawasan Taman Wista Alam Pulau Bakut ini terletak ditengah Sungai Barito, Kec. Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor 140/Kpts-II/2003 tanggal 21 April 2003 seluas 18,70 ha, kawasan ini ditunjuk oleh Menteri Kehutanan sebagai kawasan pelestarian alam dengan fungsi taman wisata alam, tipe ekosistem di kawasan ini adalah hutan mangrove. Pulau Bakut menjadi hunian berbagai jenis fauna seperti; ular, kadal, biawak dan berbagai jenis burung seperti; Burung Madu ekor merah, Burung Caladi Belacan, Elang Laut Perut Putih, Burung Cinenen Merah, selain itu di kawasan ini juga dihuni oleh Bekantan (Nasalis Larvatus), dimana spesies satu ini merupakan satwa yang di lindungi dan menjadi salah satu dari 14 spesies prioritas berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.57 tahun 2008 tentang "Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008-2018".

Wisata Pulau Bakut selain sebagai habitat satwa juga menjadi tempat berbagai jenis flora tumbuh, seperti; nipah, kayu bulan, jambu hutan, api-api, bakung, rambai, buta-buta, dll. Dilihat dari kondisinya pulau ini terletak ditengah Sungai Barito sehingga wisatawan diharuskan untuk menaiki perahu terlebih dahulu. Untuk menuju wisata ini pengunjung bisa menggunakan jalur darat terlebih dahulu dan menyeberang dari dermaga dibawa Jembatan Barito atau bisa melalui jalur susur sungai dari Siring, Banjarmasin. Pengunjung yang ingin berwisata di Pulau ini cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 12.500/orang pada hari libur. Suasana dikawasan ini juga tidak hanya memperlihatkan keindahan sungai Barito, flora & fauna namun kita juga bisa melihat aktivitas masyarakat sekitar, dan kapal tongkang batubara yang berlalu lalang.

3. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar. Lokasi (3) lahan pertanian padi.

(foto: Deby N.)

Terletak di Batakan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Lokasi ini di alih fungsikan oleh masyarakat sebagai lahan persawahan padi, sehingga aktivitas sebagian besar penduduk setempat ialah bertani. Disekitar kawasan tersebut juga ditumbuhi berbagai jenis tanaman seperti kelapa, pisang, dsb.

4.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar. Lokasi (4) 

(foto: Deby N.)

Lokasi ini terletak di Jl. Gubernur Syarkawi, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Lahan basah di kawasan ini berupa rawa-rawa yang sekitarnya ditumbuhi beberapa jenis tanaman salah satunya Nipah, daun dari tanaman ini biasanya dimanfaatkan warga sekitar untuk pembuatan atap. Masyarakat di lokasi ini juga memanfaatkan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit, perkebunan nanas dan rambutan. Terdapat juga jembatan disekitar lokasi yang berfungsi sebagai penghubung antara Kabupaten Banjar dan Kabupaten Batola. Sebagian besar warga sekitar tidak hanya menggunakan transportasi darat tetapi juga menggunakan transportasi air seperti perahu untuk membantu aktivitas sehari-hari.

5.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Gambar. Lokasi (5) 

(foto: Deby N.)

 

Terletak di Kuala Tambangan, Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Lahan Basah ini terletak didekat pantai, dan disekitaran tersebut ditumbuhi tanaman bakau, api-api, dan masih banyak lagi, terdapat muara sungai disekitar lokasi ini. Masyarakat biasanya memanfaatkan kawasan ini untuk mencari ikan, dan juga menjadikannya sebagai area parkir perahu, rata-rata warga sekitar bermata pencaharian sebagai nelayan dan penjual ikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun