Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Geopolitics Enthusiast

Learn to live, live to learn.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

4 Alasan Putin Dinilai Ungguli Trump di Alaska

19 Agustus 2025   19:36 Diperbarui: 19 Agustus 2025   21:02 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini merupakan pengakuan terhadap posisi Rusia, karena sejak awal Moskow lebih menginginkan peace deal permanen daripada sekadar gencatan senjata.

3. Pembatalan Sanksi

Tuntutan Rusia konsisten sejak awal: tidak ada keanggotaan NATO untuk Ukraina, pembatasan militer Ukraina, dan pengakuan atas wilayah yang kini dikuasai Moskow. Putin tidak goyah sedikit pun.

Sebaliknya, ia justru memperoleh keuntungan. Pertama, ancaman sanksi baru dari Trump dibatalkan. Kedua, muncul kemajuan bilateral di luar agenda utama---mulai dari kerja sama luar angkasa hingga teknologi.

4. Perubahan Sikap Trump Pasca-KTT Alaska

Sebelum pertemuan, Trump berusaha menekan Putin agar menghentikan perang. Setelahnya, ia justru mengakui tidak ada kesepakatan. Pernyataannya di Alaska:

"Ada beberapa poin yang kami sepakati, tapi tidak ada kesepakatan penuh. Saya akan menghubungi NATO dan Presiden Zelensky. Pada akhirnya, semuanya tergantung pada mereka."

Keesokan harinya, di media sosial, Trump menulis:

"Presiden Zelensky dari Ukraina dapat mengakhiri perang dengan Rusia segera jika ia mau, atau ia dapat terus berjuang."

Dengan kata lain, Trump memindahkan tanggung jawab ke Ukraina. Dan hal ini sejalan dengan posisi Rusia.

Kesimpulan

Jika menggabungkan empat faktor ini, kesimpulannya jelas: Trump kalah telak di Alaska.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun