Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Joe Biden Kirim Pesan "Berani" ke China

21 September 2022   13:40 Diperbarui: 5 Oktober 2022   11:55 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski begitu White house tetap berpegang pada naskah lama. Juru bicara White House mengatakan bahwa kebijakan AS tidak berubah. "Presiden telah mengatakan ini sebelumnya. Termasuk di Tokyo awal tahun ini. Dia juga menjelaskan bahwa kebijakan Taiwan AS."

jadi kebijakan apa yang dimaksud White House? Yang dimaksud White house adalah kebijakan ambiguitas strategis. Apa itu?

Selama bertahun-tahun AS telah melakukan hubungan diplomatik dengan Taiwan. AS menghindar untuk memilih antara China atau Taiwan. Ke sisi ke China mereka berjanji untuk mematuhi kebijakan satu China, yaitu kebijakan yang menyatakan Taiwan sebenarnya adalah bagian dari China. 

Kebijakan ini ditandatangani oleh AS pada tahun 1979. Saat itu AS memutuskan semua ikatan formal dengan Taipei demi Beijing. Tapi washington tidak pernah benar-benar sepenuhnya balik belakang dari Taiwan.

Di tahun yang sama AS mengeluarkan undang-undang yang disebut Taiwan Relations Act. Undang-undang tersebut memungkinkan AS untuk menjual senjata ke Taiwan. 

Ada bagian dari undang-undang ini yang mengatakan bahwa AS akan datang untuk membela Taiwan jika terjadi serangan. 

Tetapi klausul ini ditulis agak ambigu.  Karena tidak benar-benar menentukan bagaimana AS akan mempertahankan Taiwan. 

Apakah dukungan terbatas pada senjata atau apakah AS siap mengirim tentaranya untuk mempertahankan pulau itu. Ini yang ingin diketahui semua orang.

Dan Komentar biden mengakhiri ambiguitas itu. Kini Biden siap untuk intervensi militer jika perlu. itulah yang dikatakannya.

China sangat marah. Klarifikasi dari White House diabaikan. Beijing melontarkan protes diplomatik kemarin. "Pernyataan AS secara serius melanggar Kebijakan Satu China (One China Policy) dan ketentuan dari tiga komunike bersama AS.

 Mereka melanggar  komitmen AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dan mengirim sinyal yang sangat salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan. China dengan tegas menyesalkan dan menolaknya dan telah membuat keluhan serius dengan pihak AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun