Mohon tunggu...
Dheandra Kusumah
Dheandra Kusumah Mohon Tunggu... -

Expresif and Friendly

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diduga Ada "Sengkuni" di Balik Aksi Damai 4.11

12 November 2016   17:14 Diperbarui: 12 November 2016   17:25 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasca aksi damai 4.11, situasi politik Indonesia makin memanas saja,  tersiar hembusan akan ada aksi damai jilid berikutnya. Presiden RI pun tak tinggal diam berbagai cara dilakukan untuk menstabilkan kondisi ini.

Dari mulai mengadakan pertemuan dengan berbagai elemen Islam dan para tokoh  ulama, bahkan Jokowi pun menyambangi beberapa markas komando militer, dengan tujuan mengadakan konsolidasi,  semata-mata hanya ingin membuat nyaman warga Negara Indonesia khususnya didaerah ibu kota.

Panasnya situasi ini sangat mudah dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang hanya mementingkan kelompoknya saja, ini pasti ada aktor  dan sutradara dibalik semuanya, pidato sang Gubernur hanya sebagai jembatan saja.

SIAPA “SENGKUNI” DIBALIK INI SEMUA ?

Untuk memastikan siapa Sengkuni dibalik semua ini, kita harus sama-sama menahan diri, untuk tidak terprovokasi apalagi sampai ikut-ikutan demo, seperti isu adanya demo lanjutan tanggal 25 November 2016. Banyak yang menduga aktor dibelakang ini  ditujukan kepada SBY. Tetapi benarkah hal itu? Tentu saja harus harus dibuktikan, dan katanya sekarang sedang diselidiki oleh pihak kepolisian. Kita tunggu saja proses penyelidikanya.

Seandainya isu demo lanjutan 25 November itu , bertujuan akan melengserkan Jokowi sebagai RI-1, secara otomatis sang wakil akan naik menggantikannya, seperti Ahok menggantikan Jokowi . Apakah fenomena ini nyambung dengan dalang aksi damai 4.11 Juma’at lalu ?  Ini juga butuh pembuktian dan penyelidikan lebih lanjut , kita hanya bisa menduga-duga saja.

Untuk itu mari kita sama-sama menahan diri,  untuk menunggu proses hasil penyelidikan oleh pihak kepolisian jangan memperkeruh suasana baik langsung ataupun didunia sosmed. Kita harus pertahankan siklus demokrasi pemilihan Presiden Lima tahun sekali, kita tidak boleh  menodai demokrasi Indonesia, kita semua bertanggung jawab untuk itu.

Bagaimanapun Jokowi adalah Presiden RI yang menjadi Simbol Negara Indonesia, yang memiliki kekuatan struktural tertinggi di pemerintahan, Panglima Perang Tertinggi serta bisa memerintahkan tentara, Kopassus , Polri, Marinir atau Instansi keamanan apapun . Tetapi tentunya  untuk kepentingan keutuhan NKRI. Api yang sudah dipercikkan harus segera dipadamkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun