Elzan setengah ngos-ngosan menanggapi ucapan Aldo. "Kalo kata bapak gue, Do, waktu muda itu Haji Husni suka dikejar-kejar. Mungkin itu yang ngebuatnya bisa lari cepet."
"Bisa jadi, tuh. Emang waktu muda dia suka dikejar apaan?"
"Utang."
Aldo langsung terbangun menatap Elzan. Wajahnya bercampur antara kesal dan lelah. Dalam hati, jika ia tidak dalam kondisi kelelahan, pasti ia akan beranjak mendekati Elzan untuk menabok mukanya pakai galon yang dia bawa. Ia lalu teringat akan satu hal. Galon yang dibawanya sudah nggak ada. Menyadari itu, ia pun panik bukan kepalang.
"Galon gue mana?! Kok, nggak ada?!"
"Kan, tadi lu buang." sahut Elzan.
"Lah, panci gue yang sama lu mana?"
"Gue buang juga."
"Kenapa lu buang?!"
"Kan, gue ngikutin elu. Gue pikir, itu ide yang bagus buat nambah kecepatan lari."
"Hadeeeh... mati gue! Bisa ngamuk ini kalo emak gue tau," gerutu Aldo.