Jadwal khusus meminjam dan membaca buku pinjaman dari perpustakaan umum, seperti perpustakaan Erasmus Huis dari Kedubes Belanda di Jakarta, memang ada. Buku perpustakaan tersebut boleh dipinjam selama beberapa hari, hal ini mengakibatkan saya sebagai peminjam buku harus menjadwalkan waktu membaca dan mengembalikan buku itu di akhir hari pinjaman. Tapi membaca perpustakaan pribadi, termasuk bacaan dari internet, bagiku sangat sering tidak diatur oleh jadwal tertentu tapi didorong oleh kebiasaan atau kegemaran membaca. Saya membaca kapan pun ada waktu lowong, waktu di luar urusan rumah tangga dan kesibukan pribadi lainnya dan waktu untuk istirahat/tidur, makan-minum, dan olahraga.
Ada rencana menerbitkan beberapa buku dan menawarkan naskahnya pada penerbit yang baik. Sejauh ini, sudah ada satu penerbit yang bersedia. Naskah-naskah buku itu mencakup sebuah novel fiktif berbentuk catatan harian berjudul "Gadis Jepang Impianku", kompilasi cerita-cerita rakyat Tanah Papua dengan judul seperti "Great Folktales from West Papua", suatu pedoman menulis lirik lagu yang lebih baik berjudul "Menulis Lirik yang Lebih Baik", juga kisah penyintasan tiga anggota tentara AS selama 47 hari di Lembah Baliem tahun 1944 semasa PD II di Nugini Belanda berjudul sementara "Menyintas Selama 47 Hari di Lembah Baliem 1944", dan lain-lain.
**
Menulis dilakukan orang yang gemar menulis. Mereka didorong untuk menulis karena mereka ingin berbagi pengetahuan dan keahlian yang menurutnya bermakna bagj pembacanya. Mereka bahagia kalau tulisannya membuka pikiran, memberi wawasan, ilham, pencerahan, manfaat praktis, perubahan hidup, dan hal-hal positif lainnya bagi pembaca karyanya. Saya tergolong kepada penulis-penulis ini.
Kalau mau menjadi penulis, terutama penulis yang terkenal, jadilah penggemar seni menulis, kuasailah seluk-beluk menulis yang baik dan benar. Rajinlah membaca tentang dan mendengarkan serta mengamati lingkungan hidup di sekitarmu yang memberi bahan dan ilham tulisanmu dan membentuk lingkungan pergaulanmu. Kuasailah bahasa Indonesia dan sekurang-kurangnya satu bahasa asing dengan baik dan benar.
Tunjukkanlah gairah atau passion seumur hidup pada seni menulis. Pertajamlah pancainderamu demi mempersepsi lingkungan hidupmu lebih baik dari orang lain. Persepsi yang akan membuat ceritamu menarik secara khusus bagi pembacamu yang sebelumnya tidak menyadari realitas itu.
Untuk mendapat tuntunan rohani atau "gaib (mistikal)", alihkanlah akal budimu ke dalam alam bawah sadarmu dan lihatlah tuntunan alam bawah sadarmu dengan mata ketiga, dan dengarkanlah tuntunan itu dengan telinga ketiga. Menerapkan semua saran ini akan membuat Anda penulis yang digemari, populer, dihormati banyak pembaca.
Ada sangat banyak bahan cerita yang menunggu untuk diubah menjadi mutiara cerita yang indah di Tanah Papua. Itu mencakup cerita rakyat, legenda, bahan penelitian ilmiah, bahan tulisan sastra, bahan laporan atau tulisan berita, kejadian-kejadian menarik atau dramatis yang bisa menghasilkan laporan berita atau karya sastra yang bisa menarik jutaan pembaca.
Daya tarik Tanah Papua lewat bahan ceritanya yang secara khusus dibentuk oleh sejarah konflik selama lebih dari lima puluh tahun dan kerumitan yang berkembang dari konflik itu akan menghasilkan tulisan-tulisan sangat menarik. Generasi penulis muda Papua masa kini bisa menghasilkan karya-karya hebat dari bahan-bahan cerita tadi.Â
**
Catatan : C. Akwan lahir di Sentani, 9 Januari 1946.