Mohon tunggu...
Davina ShofaAri
Davina ShofaAri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesia

Man Jadda Wajadda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ekonomi Global Sulit Dikendalikan, Pemerintah Fokus Pada Sektor Domestik

24 September 2022   01:43 Diperbarui: 24 September 2022   01:54 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perekonomian suatu negara itu sangat penting, tidak hanya memiliki dampak terhadap masyarakat, melainkan bisa bagi berbagai pemangku kepentingan. Di negara manapun, baik sosialis, kapitalis atau kombinasi dari kedua sistem ekonomi tersebut, pemerintah memiliki peran yang amat penting dalam sektor ekonomi negara. Meskipun di banyak negara intervensi, negara sebenarnya sangat luas jangkauannya dan bahkan dapat mendominasi atau memonopoli perekonomian. Inflasi adalah salah satu kendala terbesar di pembangunan ekonomi negara. Oleh sebab itu, pemerintah berjuang untuk mempunyai inflasi rendah dan stabil. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan menunjukkan Ekonomi Makro yang Ideal. Inflasi adalah salah satu faktor kestabilan dalam perekonomian suatu negara. Masalah ini dapat terjadi karena adanya inflasi yang pada akhirnya mempengaruhi kegiatan ekonomi makro yang lain. Memang, inflasi mungkin lebih tinggi dari yang diharapkan. Fenomena inflasi Indonesia sebenarnya bukan hanya fenomena jangka pendek, melainkan fenomena jangka panjang dan situasional, seperti yang biasa terjadi di negara berkembang lainnya. Fenomena alam ini selama inflasi berada dititik rendah dan stabil, seharusnya tidak menjadi masalah karena mudah untuk dikendali. Tetapi, inflasi yang meningkat dan fluktuatif membuat hal ini sulit "Apa yang bisa dikelola adalah apa yang bisa mematikan yaitu krisis ekonomi". Indonesia sama sekali menghadapi inflasi yang meningkat dan terkena dampak krisis ekonomi yaitu pada masa orde lama. Jika tingkat inflasi cukup rendah, efeknya hendak menjadi tumpul karena harga rendah tidak merangsang sektor riil. Jadi mereka tidak ingin melaksanakan pekerjaan produksi, ini karena harganya tak bisa menutup biaya produksi. Inilah sebabnya mengapa kita perlu menjaga inflasi tetap rendah dan stabil sehingga kegiatan ekonomi dapat berkembang ke depannya.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui situasi ekonomi global sulit untuk dikendalikan. Oleh karena itu, pemerintah fokus untuk menjaga kondisi sektor domestik. Pada saat ini, sulit untuk mengendalikan dampak dari situasi global, tetapi pemerintah berusaha untuk menjaga harga pangan domestik yang benar-benar dapat dikendalikan oleh rantai pangan. Untuk itu, pemerintah akan terus memantau harga pangan dalam negeri. Tujuannya supaya dapat memprediksi puncak harga secara instan. Apalagi dengan naiknya harga BBM, banyak harga bahan pangan seperti cabai dan bawang merah mengalami kenaikan. Namun, pergerakannya saat ini masih dalam kondisi menurun dan stabil.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto mengungkapkan, pemerintah melalui TPIP-TPID akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dalam program kebijakan stabilitas harga mengingat situasi inflasi saat ini. Inflasi dalam negeri akan dapat tercapai dan terkendali, terutama setelah harga BBM disesuaikan. Berbagai langkah dan upaya tambahan pengendalian inflasi akan terus didukung dengan peningkatan kerja sama antar daerah dengan daerah yang surplus atau kekurangan bekerja sama menjaga ketersediaan komoditas. Selain itu, perbaikan praktik pengelolaan pasar dapat memastikan keterjangkauan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti peningkatan ketersediaan pangan dan stabilisasi harga untuk menstabilkan harga beras.

Selain itu, pemerintah juga akan memperluas kerja sama dengan pemangku kepentingan pertanian digital. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas dan pemanfaatan untuk memperlancar distribusi, mempercepat penanaman bahan pangan pekarangan (seperti cabai), dan mengantisipasi tingginya permintaan di akhir tahun. Dan tentunya dalam jangka menengah, pengembangan berbagai produk dan program dalam pengolahan lebih lanjut produk hortikultura.

Di sisi lain, gudang dan infrastruktur seperti cold storage akan terus dibangun dan diperkuat. Terutama untuk produksi lokal, petani bisa berproduksi dan pembelinya jelas, sehingga bisa menjaga kecukupan lebih lama. Pemerintah juga mengoptimalkan penggunaan biaya tak terduga 2% terkait dengan pengendalian inflasi dan harga BBM, serta mendesak pemerintah daerah untuk memperkuat TPID dengan Gerakan nasional pengendalian inflasi nasional untuk segera menstabilkan harga. Inflasi diperkirakan akan meningkat pada bulan September, dan berbagai pengalaman kenaikan harga BBM kemungkinan akan berkurang dalam tiga hingga empat bulan ke depan. Pemerintah juga akan mampu menjaga inflasi pangan di bawah 5% melalui program bantuan sosial.

Tak bisa dibantah bahwa semua negara di dunia termasuk Indonesia, sangat berharap pada gas bumi dan minyak. Situasi aktual bahwa saat ini Indonesia sangat berharap pada sumber daya alam gas bumi dan minyak untuk mengisi keperluan rakyatnya. Berdasarkan data Pertamina tahun 2013, kebutuhan minyak domestik bruto sebesar 77 juta KL, dibandingkan defisit sebesar 38,9 juta KL pada tahun 2013, atau sekitar 51%, sedangkan kilang milik negara memiliki kapasitas yang sedikit, tercatat 38,1 juta KL. Kesenjangan antara permintaan minyak dan kapasitas produksi dapat dianggap akan tetap sebanding dengan kecenderungnya yang   melebar kecuali apabila tindakan pertolongan akan segera dijanggau. Situasi ini mencerminkan produksi minyak dan kinerja cadangan yang relatif menyusut semenjak dipucuk kedua produksi minyak  di Indonesia dengan asumsi tidak ditemukan cadangan minyak.

Kenaikan harga BBM pada April 2022 merupakan kebijakan pemerintah untuk mengingatkan kenaikan harga minyak mentah di dunia. Keputusan dengan adanya kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak Pertamax dan memberikan subsidi Pertalit adalah trik yang efisien untuk menciptakan keadilan bagi kehidupan masyarakat. Hal ini sesuai dengan Pasal 33 (3) UUD 1945, yang menyatakan bahwa "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat". Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak Pertamax adalah aksi untuk mengimbangkan anggaran negara untuk pembangunan dan kelangsungan hidup masyarakat. Saat ini tidak ada hambatan besar untuk menerapkan kebijakan harga BBM yang baru, namun penggunaan BBM harus sebijaksana mungkin. Kita tidak tahu akan seperti apa supply minyak dunia atau seperti apa di masa depan. Kita harus terus berkontribusi di masa depan untuk mengamankan dan menjaga persediaan minyak tanah untuk anak cucu kita. Meminimalkan penggunaan mobil, motor, dan menggunakan bus untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak yang dapat membantu menghemat stok minyak mentah. Dengan kemajuan teknologi, diharapkan pemerintah segera melakukan inovasi supaya masyarakat dapat memakai kendaraan yang ramah lingkungan seperti mobil listrik maupun motor listrik untuk menghindari konsumsi bahan bakar minyak secara berlebihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun