Mohon tunggu...
David Tirtawijaya
David Tirtawijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - My Profile

Full time student, part time article writer, investment enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Djibril Cisse, Si Kaki Kaca yang Tahan Banting dan Pantang Menyerah

14 Juni 2021   19:28 Diperbarui: 21 Juni 2021   21:40 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si kaki kaca, begitulah julukan yang layak untuk diberikan kepada striker veteran asal Perancis bernama Djibril Cisse. Julukan ini diberikan kepadanya karena dirinya adalah salah satu pesepakbola yang akrab dengan meja operasi. Jika ditanya siapakah pesepakbola yang paling bernasib sial di dunia, tentunya Djibril Cisse akan masuk dalam daftar teratas. 

Bagaimana tidak, dalam kurun waktu 2 tahun, Djibril mengalami 2 kali cedera patah kaki yang sangat mengerikan. Cedera patah kaki pertamanya didapat ketika ia membela Liverpool FC saat melawan Blackburn Rovers pada 30 Oktober 2004 yang memaksa dirinya tidak ikut ambil bagian dalam Timnas Perancis untuk mengikuti ajang Euro 2004. 

Djibril sempat mencoba untuk bangkit, namun nasib kurang baik kembali menghampirinya, pada pertandingan persahabatan antar Timnas Perancis melawan Tiongkok pada tanggal 7 Juni 2006, Djibril kembali mendapatkan cedera yang sama, yaitu patah kaki yang kembali memaksa dirinya untuk tidak berpartisipasi membela Timnas Perancis pada Piala Dunia 2006.  

Sumber: BolaTimes.com
Sumber: BolaTimes.com

Sebagai seorang pencinta sepakbola, saat saya melihat dua prosesi kejadian patah kaki yang dialami Djibril Cisse, saya sempat berpikir bahwa karir seorang Djibril Cisse akan segera berakhir. 

Bagaimana tidak, kakinya yang semula lurus, seketika bengkok bagaikan huruf "V". Namun rupanya dugaan saya salah. Walaupun memakan waktu pemulihan yang sangat lama, rupanya Djibril Cisse mampu bangkit dan kembali menunjukkan tajinya sebagai salah satu striker yang menakutkan. 

Dan yang membuat saya lebih kaget lagi adalah 4 tahun setelah kejadian itu, tepatnya pada musim 2009/2010, Djibril Cisse berhasil membawa Pananthinaikos menjuarai Liga Yunani dan Piala Yunani, sekaligus menjadikan dirinya sebagai topskor liga di musim tersebut.

Dari kisah di atas, Djibril Cisse membuktikan bahwa walaupun terus menerus dihantam badai cedera yang nyaris menyudahi karirnya sebagai pesepakbola, ia mampu terus bangkit hingga akhirnya mampu untuk memberikan gelar juara pada tim nya sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai topskor. Inilah mental yang harus dimiliki oleh setiap orang. 

Dalam menjalani hidup ini, kita sering menghadapi masa dimana kita merasa gagal, entah itu gagal dalam pekerjaan, pendidikan atau bahkan hubungan dengan orang lain yang membuat kita putus asa.  Pembaca yang budiman,  menyerah pada keadaan bukanlah sebuah pilihan. Tanamkan pada mindset kalian masing-masing bahwa kalian bisa untuk melewati masa-masa sulit tersebut. Percayalah, keberhasilan pasti akan datang bagi siapapun yang mampu bangkit dari keterpurukan dan pantang menyerah. 

Penulis: David Tirtawijaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun