Mohon tunggu...
David Khadafi
David Khadafi Mohon Tunggu... Buruh - Debutan

Melesatlah bersama cinta seperti anak panah menuju sasarannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Dalam Perspektif Psikoanalisis

17 Juli 2019   18:00 Diperbarui: 18 Juli 2019   08:49 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ego membentuk kesatuan pribadi; dengan kata lain, berfungsi mengadakan sintesis---integrasi psikis. Dengan demikian, Ego dapat dikatakan sebagai mediator antara tabiat-tabiat primitif tadiyang terdapat dalam Id dengan tuntutan rasional, sehingga mampu menundukan tabiat-tabiat primit dan hidup sebagai wujud yang rasional (pribadi yang normal). Menghindari ketidaknikmatan dengan cara-cara yang sesuai dengan kondisi riil dan kenyataan sosial.

Selanjutnya, kita bahas "instansi" psikis yang ketiga, yaitu Superego. Superego adalah hasil dari internalisasi atau hasil dari hal-hal yang didapat dan berasal dari sekitar (orang tua, pengasuh dan kakak atau adik) yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga terpancar dari dalam, seperti: larangan-larangan dan perintah-perintah yang tadinya "asing" bagi si subjek lalu akhirnya dianggap sebagai sesuatu yang berasal dari subjek sendiri. "Kamu tidak boleh begini.." atau "Kamu harus begini.." lalu menjadi "Aku tidak boleh begini.." atau "Aku harus begini..". Singkat kata, Superego adalah hati nurani, yang di dalamnya terdapat sistem moral dari kepribadian.

Dan, aktivitas Superego ditemukan ketika Superego menyatakan diri dalam konflik dengan Ego, yang dirasakan dalam emosi-emosi, seperti: rasa bersalah, rasa menyesal dan lain sebagainya. Termasuk sikap-sikap seperti observasi diri, kritik diri dan inhibisi---upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu reaksi tertentu karena adanya proses reaksi lain yang sedang berlangsung---proses di mana satu fungsi dihalangi oleh fungsi lain.

Dengan begitu, pergumulan, perdebatan, pertentangan, konflik juga konsensus perdamaian antara Ego dan Superego mempunyai konsekuensi besar dalam hidup psikis.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya hidup kita sehari-hari sangat dipengaruhi oleh tiga lapisan dari "instansi" psikis tadi, yaitu: yang kita tidak sadari (unconsciousness), yang semula kita sadari kemudian tidak kita sadari (pre-consciousness), dan ada yang kita sadari (consciousness).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manusia secara umum bukan ditentukan oleh akalnya melainkan ditentukan oleh kekuatan yang tidak disadarinya. Manusia tidak dikemudikan oleh apa yang ia anggap buruk atau apa yang ia anggap baik. Melainkan, oleh apa yang ia suka dan apa yang ia tidak suka.

Indonesia Dalam Perspektif Psikoanalisis

Tadi penulis sudah menjelaskan apa itu psikoanalisis. Penulis insaf betul, bahwa tidak selalu mudah memberikan penjelasan dengan benar, apalagi jika harus merumuskan pemikiran dengan singkat. Tapi, semoga penjelasan yang dijelaskan oleh penulis dapat mudah dimengerti oleh pembaca.

Seperti apa yang sudah penulis bilang di awal. Bahwa banyak orang yang sudah membahas fenomena-fenomena kehidupan di masyarakat kita dengan menggunakan berbagai macam perspektif. Tapi jarang sekali penulis temukan di dalam ruang-ruang diskusi baik dalam forum atau group-group chat---whatsapp, telegram dan sejenisnya dengan menggunakan perspektif psikologis. Atau melalui pendekatan psikologis.

Mula-mula penulis berkeyakinan bahwa semua itu tidak semata-mata akibat dari sebuah produk kebijakan. Keyakinan itu berangkat dari setiap kali penulis ikut dalam diskusi-diskusi yang tadi penulis katakan. Sampai akhirnya, keyakinan itu mengantarkan penulis bertemu dengan Freud melalui karya-karyanya.

Dan setelahnya, penulis mendapat jawaban atas fenomena-fenomena tersebut. Itu semua adalah akibat dari konflik di antara daya-daya psikis kita sendiri. Tentunya tanpa sedikit pun penulis menganggap omong kosong tentang apa yang disampaikan orang lain dengan menggunakan perspektif yang berbeda. Karena, tidak dipungkiri pendapat yang berasal dari perspektif lain di beberapa bagian juga ada benarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun