Mohon tunggu...
David Khadafi
David Khadafi Mohon Tunggu... Buruh - Debutan

Melesatlah bersama cinta seperti anak panah menuju sasarannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Dalam Perspektif Psikoanalisis

17 Juli 2019   18:00 Diperbarui: 18 Juli 2019   08:49 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Pembentukan reaksi (reaction formation)

Adalah sebuah mekanisme diri dalam wujud sebuah reaksi dengan cara melakukan perilaku yang berlawanan dengan apa yang dirasakan.

Contoh: Menyembunyikan cinta dengan pura-pura benci. Atau sebaliknya, menyembunyikan kebencian dengan berpura-pura mencintai.

7. Regresi (regretion)

Adalah mekanisme diri dalam bentuk kembali ke tahap perkembangan awal atau yang dahulu ketika seseorang mengalami frustasi. Dalam bentuk yang paling ekstrem, kembali ke kanak-kanak.

Contoh: Seseorang yang telah berhasil melepaskan diri dari narkoba atau alhokol, kembali mengkonsumsi zat-zat tersebut ketika mengalami suatu kondisi atau situasi yang tidak diinginkan.


Nah, itulah beberapa mekanisme-mekanisme pertahanan diri (defence mechanisms). Kiranya, dari penjelasan di atas dapat membantu pembaca memahami apa itu mekanisme pertahanan diri, seperti apa bentuk-bentuknya, seperti apa juga dampaknya.

Dan, mekanisme pertahanan diri yang mana yang baik untuk kesehatan mental atau psikis kita ketika kita mengalami atau dalam suatu kondisi yang tidak kita inginkan. Yang tak kalah penting, adakah di antara mekanisme-mekanisme pertahanan diri itu yang pembaca sering lakukan? Sadar atau tidak sadar. Jika iya, yang mana? Kemudian, silakan pembaca analisis sendiri mental atau hidup psikis pembaca. Sehat atau tidak.

Rasanya cukup kita beristirahat sambil membahas mekanisme-mekanisme pertahanan diri. Sekarang, mari kita lanjutkan perjalananan kita untuk sampai ke hal pokok dari psikoanalisis.

Ego selain seperti apa yang dijelaskan sebelumnya. Ego seluruhnya dikuasai oleh prinsip realitas (reality principle), mendorong seseorang untuk berpikir objektif, yang sesuai dengan tuntutan sosial, juga rasional.

Oleh sebab itu, adalah tugas Ego untuk menjamin penyesuaian dengan lingkungan sekitar, memecahkan konflik-konflik dengan realitas dan konflik-konflik antara keinginan-keinginan yang tidak cocok satu sama lain. Sederhananya, Ego mengontrol apa yang masuk ke dalam kesadaran dan apa yang akan dikerjakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun