Dikutip dari tribunnews, seorang pedagang kantin pujasera di Surabaya mengatakan, meskipun mulai berjualan lagi di samping sebuah kantor. Ia masih merasa kesulitan, dengan adanya larangan menyediakan meja dan kursi, harus 'take away', omsetnya jauh turun.
"Sebelumnya sehari 50 porsi sekarang sampai sore ini baru dapat 40 ribu," tuturnya.
"Kami juga butuh buat makan, anak sekolah, kan sekarang mendekati pendaftaran. Kan susah juga kalau jualan seret. kalau bisa ya kembalikan seperti dulu," tambahnya.
Perlu perhatian dan solusi bagi pedagang kantin
Mereka-mereka ini bisa dikategorikan usaha mikro kecil. Nampaknya perlu perhatian ekstra dari Pemerintah setempat bagaimana mendorong kelangsungan usaha rakyat kecil ini.Â
Atau Kementerian UMKM turun tangan mencarikan solusi. Misalnya dengan mendorong kerjasama dengan layanan ojek online semacam kurir grabfood atau gofood dengan pedagang kantin ini.Â
Ini tentu sinergi bagus, pembeli entah itu siswa atau pekerja kantoran tidak perlu datang ke kantin, driver ojek online bisa bertambah orderannya, pedagang kantin pun tetap jalan usahanya.Â
Pemerintah bisa misalnya mengadakan pelatihan bagaimana jualan online, atau juga mensubsidi uang pendaftaran untuk layanan penyedia jasa antar makanan tersebut. Ini tentu sangat menolong bagi mereka yang tengah kesulitan dalam situasi tidak menentu ini. Â
Kita juga tidak tahu entah kapan berakhir, hanya bisa mencoba bertahan melaluinya. Semoga tetap indah pada waktunya. Salam