Film "Kimetsu no Yaiba : Mugen Train" ini merupakan serial animasi Jepang yang sangat ditunggu-tunggu oleh pecinta anime di seluruh dunia. Film animasi ini melanjutkan kisah petualangan pembalasan dendam Tanjiro Kamado, seorang anak laki-laki yang menjadi "Demon Slayer" setelah keluarganya yang dibantai oleh iblis. Film ini disutradai oleh Haruo Sotozaki dan akan dirilis di Indonesia pada bulan Desember ini untuk Fans Screeningnya (pemutaran secara eksklusif) dan penayangan secara global akan dimulai pada awal tahun 2021, tanpa ada tanggal resmi kapan perilisannya di Indonesia.
Menarik perhatian pecinta anime
Walaupun sudah banyak yang penasaran dengan kelanjutan animenya dan sudah  membaca karya manga yang sudah tamat ini, namun masih banyak orang yang ingin menontonnya. Hal ini dikarenakan studio yang menggarap kisah ini mengerjakannya dengan sangat baik, sehingga visual dari anime tersebut sangatlah baik dan begitu memanjakan mata ketika menontonnya. Lagu yang dibawakan oleh LiSA dan disajikan dalam film ini yaitu "Homura" sangatlah catchy dan sangat populer, membuat film tersebut memenangkan berbagai penghargaan seperti penghargaan Japan Record Awards, dan pendapatan box office yang tinggi. Anime ini juga telah mendapatkan penghargaan "Anime Of The Year" di tahun 2019 dari Crunchyroll Anime Awards.
Pendapat Sang Produser
Berdasarkan situs Anime News Network, Yuma Takahashi, sang produser Kimetsu no Yaiba : Mugen Train, mengatakan bahwa terdapat 3 hal penting yang membuat film ini sukses besar, yaitu kekuatan dari karya asli, sikap dalam mengadaptasi ke anime (film), dan lingkungannya. Yuma mengatakan bahwa banyaknya penonton film ini berdasarkan dari daya tarik kisah manga aslinya.Â
Regardless of anything else, the original manga is interesting. We earnestly tried to adapt it into anime without losing any of the manga's appeal. Because of the foundation laid by the high-quality original work, ufotable was able to make a wonderful anime. Â - Yuma Takahashi
Amankah nonton di bioskop ?
Di Jepang, bioskop diperbolehkan untuk dibuka dengan kapasitas penonton 50%, namun para pengunjung harus menggunakan masker dan tidak diperbolehkan untuk berbicara di dalam aula, dan staf bioskop juga menggunakan alat pelindung diri. Di Indonesia pun sejumlah bioskop sudah dibuka di beberapa daerah. Tetapi terdapat berbagai protokol kesehatan yang harus kita patuhi, yaitu :
- Menggunakan pembayaran digital
- Tidak diperbolehkan berkerumun
- Tidak boleh melepas maskerÂ
- Hindari pembicaraan yang tidak penting.