Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukan Najwa Shihab yang Harus Minta Maaf tapi Anda - Sahabat Polisi, Mintalah Maaf ke Najwa Shihab

25 September 2022   10:15 Diperbarui: 25 September 2022   10:53 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup Hedon di Kalangan Polisi

Seorang teman FB yang juga pedagang online tas branded bekas bercerita jika salah satu buyernya adalah isteri polisi jenderal bintang 1. Sudah 4 tas dengan merek Lous Vuitton, Hermes dan lain-lain yang dibelinya.   Dibeli dengan harga sekitaran Rp. 1.5juta hingga Rp. 3juta, tas barunya sendiri berharga sekitar Rp. 20 juta -- Rp. 30 juta itu.

Teman tersebut paham sekali jika Ibu jenderal sebenarnya mampu membeli beberapa tas branded baru, saking penasaran akhirnya dia memberanikan diri bertanya,

"Maaf, Bu. Njenengan kan mampu beli puluhan tas branded yang baru, kenapa beli ya seken?"

"Saya ini kan sebenarnya gak suka pakai tas-tas beginian, mending uangnya buat investasi. Tapi demi menjaga marwah suami, saya terpaksa harus pakai tas-tas branded. Jadi daripada beli baru, mending beli seken yang murah gini to."

Glek, teman saya baru sadar oh Ibu Jenderal harus pakai tas branded saat acara bersama kolega di kepolisian.

Saya jadi ingat cerita seorang teman sekitar 15 tahun yang lalu tentang kondisi usai apel Senin di lapangan PTIK, Kebayoran Baru. Biasanya para kepala berkumpul dan saling bertukar cerita mengenai barang baru yang mereka miliki. Pastinya yang ini bukan tentang tas atau baju, ini tentang barang baru yang jauh lebih mahal.

Kata teman saya, "Tinggal kami yang kroco-kroco ini hanya bisa gigit jari."

Jika Ibu Jenderal masih bisa membeli tas branded seken, Putri Candrawathi lebih hebat lagi. Sebagai istri jenderal bintang dua yang menjabat sebagai kepala divisi Propam ( kala itu ), dia memiliki walking closet berisi berbagai tas branded dengan harga fantastis.    

Tentunya beda lagi dengan istri dari polisi dengan pangkat rendah. Baru-baru ini viral isteri seorang Iptu yang menjadi supir taksi online. Kerja mulia isteri polisi demi menambah penghasilan keluarga. Saya bisa membayangkan betapa lelahnya Ibu itu tiap harinya, usai menyetir keliling kota masih harus mengurusi 4 anaknya. Luar biasa perjuangannya. Saya yakin gaji sebulan prajurit tidak akan mampu membayari satu tas yang dimiliki Putri Candrawati.

Jika isteri jenderal bisa berpenampilan seperti Putri Candrawati pasti bapak jenderal tidak mau kalah branded dengan sang isteri kan. Hal yang ditunjukkan oleh jenderal polisi pemakai kemeja burberry plus jam tangan diduga seharga Rp. 240 juta plus cincin blue safir seharga Rp. 1.2 Milyar.

Lebih jauh lagi pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menduga sederet barang mewah seperti kemeja, jam tangan hingga cincin safir yang dipakai Brigjen Andi Rian berasal dari penerimaan gratifikasi.

Power Tends to Corrupt

Lantas kenapa rejeki antara prajurit biasa dengan komandan begitu njomplang?

Soal begitu njomplang tentu tidak lepas dari jabatan yang disandang. Walaupun sistim penggajian sudah jelas dan gapnya tidak sebesar kenyataan. Kenyataannya komandan pegang kuasa dan bisa mempergunakan kuasa untuk memperkaya diri sendiri serta kelompoknya. Percayalah jika harus begini maka bersama itu kunci agar permainan tidak terbongkar.

Ini bukan main tuduh ya, kenyataannya korupsi polisi Indonesia itu sudah mencapai peringkat pertama se Asia Tenggara, peringkat kedua se Asia dan peringkat ke 18 sedunia berdasarkan survei yang dibuat indexmundi tahun 2018. Alamak, hebat kali prestasi Polisi kita. Police Corruption Perception Index terdapat di laman indexmundi.com.

Sumber:JurnalSoreang-Pikiran Rakyat
Sumber:JurnalSoreang-Pikiran Rakyat

 Malah tahun 2013 Kompas mencatat rilis survei Transparency International ( TI ) terkait survei Global Corruption Barometer (GBC) 2013 oleh Transparency International (TI). "Polisi lembaga dianggap lembaga paling korup di Asia Tenggara yaitu 3,9 dari skala 1 sampai 5," ujar Peneliti TI Indonesia, Wahyudi Tohari dalam rilis survei TI di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Selasa (9/7/2013)

Tragedi pembunuhan brigadir J menguak adanya konsorsium judi online 303 besutannya Ferdy Sambo. Dan baru saja PPATK melaporkan adanya transaksi perbankan sebesar 157 Trilyun dari boss judi ke akun para polisi. Wow jumlah yang fantastis.

Sebelum itu Aiman -- jurnalis KompasTV sempat membongkar adanya bungker berisi Rp. 900 milyar di rumah mertua Sambo. Dibantah oleh Kapolri namun bantahan tersebut ambigu karena hanya menyebut tidak ada bungker berisi Rp. 900 milyar. Jadi membuat saya berpersepsi ada bungker tapi duitnya bukan Rp. 900 milyar, bisa jadi Rp. 300 milyar atau bahkan Rp. 1 Trilyun.

 

Pernyataan Najwa Shihab yang Viral     

Makanya tak heran ketika Najwa Shihab berani terang-terangan menyinggung gaya hidup polisi dan keluarganya yang hedon, publik langsung ramai.

Dia menyinggung isteri polisi yang pamer sepeda seharga Rp. 300 juta di Instagram juga juru bicara polisi saat beberapa kali konferensi pers masalah Ferdy Sambo menggunakan pakaian serta cincin yang totalnya berharga miliaran. Siapa yang menemukannya atau menjulidi? Najwa Shihab? Bukan, itu netijen yang gercep bak kilatan petir.

"Gaji lu berapa, tunjangan lu berapa? Jadi wajar kan kalau kita bertanya-tanya, halal ga sih duit lu, ya kan." Tutur Najwa Shihab dalam akun youtube Jovial da Lopes dan Andovi da Lopez. 

Selanjutnya dia memotivasi  masyarakat supaya tidak takut dengan polisi,"Selesaikan tuh kasus Ferdi Sambo." Lanjutnya.  

 

Reaksi Negatif 

Pernyataan Najwa Shihab langsung mendapat dukungan masyarakat yang sudah muak menanti penyelesaian penyidikan kasus dar der dor polisi. 3 bulan sudah berlalu loh.

Kendatipun demikian para bestie polisi tentunya tidak tinggal diam. Adalah seseartis yang demen memancing keributan tapi saya tidak ingin membahas karena dia memang suka memancing keributan. Makin ribut makin banyak endorse yang masuk, ini pengakuannya sendiri.

Saya ingin membahas pernyataan seorang wanita yang memakai atribut sebagai Sahabat Polisi. Dia mengingatkan Najwa Shihab supaya  jangan menganggap semua polisi hedon dan agar berani melawan polisi sebab sudah ada rambu-rambu peraturan. Kiranya Najwa Shihab memakai kata oknum dalam membahas polisi. Bahkan beberapa hari kemudian, Tengku Zanzabella menuntut Najwa Shihab untuk meminta maaf.

Ini membuat saya heran, mengaku sahabat polisi kok tidak tahu bestie-nya masuk dalam peringkat I terkorup se Asia Tenggara? Tentunya indeks tersebut tidak mengukur berdasarkan kelakuan satu dua oknum polisi, pastinya ada suatu prosentase yang signifikan.

Malah Listyo Sigit Prabowo - Kapolri pada 20 September 2022 dikutip Viva mengatakan,

"Saya sampaikan bahwa yang berani mengritik paling pedas untuk polisi itu jadi sahabatnya Kapolri." Lebih lanjut Listyo mengatakan ingin memberi ruang kepada masyarakat agar polisi betul-betul tahu yang dipikirkan masyarakat tentang polisi.

Ini kan sama saja dengan mengatakan jika Najwa Shihab merupakan sahabat Kapolri. Ya enggak Tengku Zanzabella selaku sahabat polisi?

Dok.Liputan6
Dok.Liputan6

Terlebih lagi ternyata Mahfud MD juga mengkritik gaya hedonis polisi. Menurutnya sikap tamak, hedonis, sewenang-wenang ada dalam lingkup moralitas, ini disampaikan pada dialog Presisi yang tayang dalam Youtube Polri TV Radio pada Selasa, 21/09/2022. Apa Tengku Zanzabella akan mengoreksi serta meminta bapak Mahfud MD untuk minta maaf atas ucapannya?

Psst saya tambahkan lagi  pendapat yang sama dari wakil ketua komisi III DPR RI, Desmond J Mahesa, apa yang disampaikan oleh Najwa bukan suatu tuduhan. Itu merupakan fakta yang benar-benar terjadi di lapangan. ( Selasa, 20/9/2022)

Saya pikir Tengku Zanzabella perlu introspeksi diri, lebih bagus lagi jika meminta maaf pada Najwa Shihab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun