"Iyalah, baru beli tuh."
Dia segera menaiki timbangan, sejenak melihat angka bergerak dan akhirnya berteriak,
"Tidaaak, timbanganku naik 10 kg dalam 2 bulan di Jakarta."
Adikku yang datang dari Ciracas dan sedang di ruang tamu bergegas ke dapur dan langsung tertarik untuk menimbang dan terjadilah jeritan tidaaak kedua.
"Kenapa, kan dirimu memang besar sekali. Moso jerit juga," tanya saya.
"Mbak beratnya berapa?" tanya adik.
"Miapa nanya-nanya, cari teman ya? Timbanganku 3 kg di atas BB normal. Ya jauhlah dari 100 kg beratmu itu," kilahku.
"Tidaaak, elo ngintip ya?" lagi-lagi adikku menjerit.
Saya dan adik yang satu lagi ketawa sejenak sebelum akhirnya memberi peringatan,
"Udah ga usah dibahas, sekarang buruan bikin rencana menurunkan BB. Bahaya tuh berat banget ntar kena macam-macam penyakit."
Kedua orang kesayangan jadi kehilangan napsu makan, jadi kami putuskan untuk menghabisi berdua dengan adik yang satu lagi.