Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, OptimAll-kan Gaya Hidup Sehatmu

19 Januari 2022   15:11 Diperbarui: 19 Januari 2022   22:25 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak kemajuan setelah pengobatan dan fisioterapi namun masih memerlukan lanjutan  paket  fisioterapi kedua yang tentunya harus berdasarkan rujukan dari dokter spesialis rehabilitasi medis. Setelah kelopak mataku normal. Giliran urolog merujukku ke internist untuk menemukan penyebab dari terjadinya penyumbatan syaraf  tersebut. Maka akhirnya, di sinilah kududuk menanti.

Datang seorang wanita muda dengan penampilan atletis dan bugar namun siapa sangka USG kali ini merupakan USGnya yang ke 13. Dia berkelit saat kami tanyakan penyakitnya, "banyak," begitu jawabnya. Biaya USG saat itu Rp. 500 ribu, jadi paling tidak dia harus mengeluarkan dana hampir Rp. 7 juta, untunglah dia juga memiliki  asuransi kesehatan.

Akhirnya tiba giliranku dan terjawablah misteri USG yang selama ini terpikir hanya untuk memeriksa kandungan saja. USG yang kujalani ternyata bisa mengeksplore organ-organ dalam tubuh seperti ginjal, hati dan pankreas. Hasilnya langsung selesai dan kubawa ke internist yang ada di lantai atas.  Dokter mengatakan bahwa kondisiku baik, hanya harus memperbanyak konsumsi sayur dan buah.

Lega, setelah nyaris 3 bulan duniaku jungkir balik, kuputuskan untuk rehat sejenak di lobby Rumah Sakit sembari meneguk air dingin bekal dari rumah. Benakku mulai menghitung biaya konsultasi beberapa kali ke 4 dokter spesialis dan 1 terapis, ditambah pemakaian 2 alat medis canggih, jika dihitung-hitung total biaya pengobatanku sekitar Rp. 10 juta.

Polis asuransi kesehatan ini diberi oleh adik. Sungguh surprise saat menerimanya. Sebelum itu aku selalu membayar sendiri biaya kesehatan yang sebenarnya rutin sebulan sekali. 7 tahun lalu pernah dirawat di Rumah Sakit papan atas dan kendatipun biayanya besar namun masih bisa membayarnya. Namun saat sakit yang sekarang, kondisi keuangan cukup ketat hingga memindahkan resiko pembayaran pada perusahaan asuransi sungguh meringankan.

Ketika menerima polis dari adik, aku langsung membuka website perusahaan dan  mempelajari fasilitas yang disediakan, beruntung informasinya sangat lengkap. Kita bisa membuat akun di websitenya sesuai dengan nomor polis dan ternyata bisa dipergunakan untuk merubah fasilitas yang kurang cocok, cukup secara online tanpa perlu mengunjungi kantor perusahaan asuransi.

Data treatment yang sedang kita jalani termasuk obat yang kita terima ada di akun kita jadi ketika harus menetap di kota lain selama sebulan, aku cukup merubah alamat domisili serta memilih fasilitas RS rekanan di kota itu untuk jaga-jaga incase jatuh sakit di kota rantau. Semua cukup di-update melalui smartphone.

dok.tribunnews
dok.tribunnews

Glek! Rosalinda Membatalkan Polis.

Makanya kaget banget saat baca status FB teman yang mamah muda,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun