"Emm.. belum. Tapi kebosananku berkurang banyak."
"Dasar."
Lalu si mawar duduk disamping si gadis.
"Katanya mau cerita."
"Ya. Tadi ada pengacara kesini membeli bunga. Dia bilang, di kota ini banyak bunga dan rumput mati. Lalu aku ingat duniamu. Jangan -- jangan ini ada hubungannya dengan mandrake itu."
"Ah, akhirnya kau sadar. Jadi memang benar, mandrake itu menghancurkan dunia kami. Dan karena dunia bunga terhubung dengan dunia nyata, jadi tanaman disini juga ikut mati."
"Terhubung?"
"Ya. Kalau tak percaya, ayo kita keluar."
"Kemana?"
"Sudah. Bawa aku keluar sekarang."
Si gadis itu mengikuti saran si bunga. Ia mengendap -- endap turun dari lantai atas, lalu keluar dari toko bunga itu bersama si mawar.