Keindahan Jam Gadang ditengah-tengah Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
Bukit Tinggi, Sumatera Barat merupakan kota yang sejuk, bersih dan nyaman. Mayoritas orang-orang Bukit Tinggi adalah Minangkabau, namun ada juga suku lain seperti: Nias, Batak, Jawa, dan lain sebagainya. Meskipun demikian orang-orang Minang menghargai keberadaan suku lain sebagai satu bangsa dan setanah air Indonesia.
Bukit tinggi memiliki tempat-tempat pariwisata yang indah dan dipenuhi dengan sejarah-sejarah penjajah yang ingin menguasai Bukit Tingga, namun suku Minang bersatu dan bersehati dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Ada banyak orang-orang di Nusantara Indonesia, bahkan Luar Negeri ingin berkunjung ke daerah Sumatera Barat, terkhusus Bukit Tinggi dan Padang. Saya ngobrol dengan pengunjung alasan mereka datang ke Bukit Tinggi ialah "Tempat ini bersejarah, tempat ini begitu indah, tempat ini menjadi pilihan terbaik untuk berlibur." Wah, mendengarkan hal ini, tentunya para pembaca ingin berkunjung!
Pada hari Sabtu, 4 Maret 2023 saya melakukan perjalanan dari kota Padang ke kota Bukit Tinggi, sekitar 40 menit-1 jam sampai dengan transportasi motor, kalau naik mobil sekitar 1-2 jam. Dalam melakukan perjalanan harus hati-hati, dikarenakan akan melewati jalan menanjak, disebabkan daerah pegunungan dan perbukitan.
Tujuan utama saya ingin melihat Jam Gadang ditengah-tengah kota Bukit Tinggi, lokasi tersebut sangat strategis dan mudah untuk dicari wisatawan. Kami memarkirkan kendaraan, harga parkir kendaraan motor 5.000 ribu dan mobil 20.000-30.000 ribu. Ada banyak para pedagang-pedagang kaki lima di lokasi jam gadang, mereka menjual makanan, mainan. Harga makanan dan minuman kisaran 5.000-20.000 ribu dilokasi tersebut, sedangkan mainan berkisaran 10.000-65.000 ribu.
Para pengunjung juga bisa menaiki becak kuda dan mengelilingi lokasi jam gadang dan sekitarnya, kisaran harga becak kuda baik perorangan maupun kelompok sekitar 50.000-150.000 ribu. Anda akan menaiki kuda dengan mengelilingi jam gadang dan sekitar kota Bukit Tinggi. Ayo menaiki becak kuda, sangat seru sekali.....
Jam Gadang adalah menara jam yang menjadi penanda atau ikon Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini menjulang setinggi 27 meter dan diresmikan pembangunannya pada 25 Juli 1927. Terdapat jam berukuran besar berdiameter 80 cm di empat sisi menara sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar".
Jam Gadang menjadi lokasi peristiwa penting pada masa sekitar kemerdekaan Indonesia, seperti pengibaran bendera merah putih (1945), Demonstrasi Nasi Bungkus (1950), dan pembunuhan 187 penduduk setempat oleh militer Indonesia atas tuduhan terlibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (1959).
Saat ini, Jam Gadang menjelma menjadi objek wisata dengan perluasan taman di sekitarnya. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik pada hari kerja maupun pada hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sini.
Lokasi jam Gadang akan selalu ramai setiap hari oleh pengunjung dari berbagai tempat, bahkan di hari libur kalender. Bahkan jumlah bisa mencapai kurang lebih 1000-5000 ribu orang. Wah, jumlah yang cukup banyak, sangat ramai dan tentunya semakin membuat tempat wisata tersebut semakin populer. Kerumunan orang-orang ditengah-tengah jam gadang menjadikan lokasi tersebut unik, orang-orang berfoto untuk mengambil gambar. Bahkan anda juga bias membayar fotografer dengan kisaran harga satu foto dan langsung di cetak tergantung ukuran sekitar 25.000-35.000 ribu.
