Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Emotional Intelligence Tak akan Tertiru Artificial Intellegence

24 Februari 2023   23:59 Diperbarui: 25 Februari 2023   07:39 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi artificial intellegence. Sumber : Kompas.Com

Keunikan dan sifat multidimensional manusia menjadikan manusia susah di tiru secara utuh dan diseragamkan.

Terutama akan susah dijadikan satu teori, program, atau algoritma untuk komputasi menduplikasi kecerdasan manusia. 

Karena keunikannya, manusia sendiri susah mendefinisikan siapa sesungguhnya manusia itu, apalagi komputer. 

Buktinya, sampai hari ini tidak ada satu defenisi yang baku diterima semua orang tentang defenisi manusia. Bahkan manusia didefenisikan sesuai dengan cara dan sudut pandang masing-masing.

Banyak defenisi tentang manusia, misalnya Homo Sapiens,Homo Erectus, Homo Bilus, Homo Economicus, Homo Religios, dan banyak jenis homo lain.

Manusia juga didefenisikan bukan hanya memiliki kecerdasan rasional, tetapi juga mempunyai kecerdasan emotional dan spritual.

Sedangkan artificial intellegence hanya mampu meniru kecerdasan rasional manusia yang dipelajari dan dirangkum sebagai sebuah program berdasarkan apa yang selama ini dilakukan oleh manusia dalam aktivitasnya sehari-hari, dan itupun yang berkaitan dengan aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan rasional manusia.

Sementara manusia bukan hanya memiliki kecerdasan rasional yang berasal dari belahan otak kiri, tetapi manusia juga memiliki kecerdasan emosi yang berasal dar belahan otak sebelah kanan manusia. Kecerdasan emosi merupakan domain belahan otak sebelah kanan manusia.

Kecerdasan emosi (Emotional Intellegence) merupakan kemampuan yang dimiliki manusia dalam menggunakan dan memahami emosi, baik emosi orang lain maupun emosi diri sendiri.

Dengan kecerdasan emosi manusia mampu mengontrol emosi saat marah, dan peka terhadap orang lain. Serta memiliki kemampuan memotivasi diri sendiri, maupun kemampuan melakukan interaksi dengan orang secara baik (berempati) atau kemmapuan memproyeksikan diri ke dalam diri orang lain.

Dengan memproyeksikan diri ke dalam diri orang lain maka akan tau persis apa yang sedang dirasakan dan diinginkan oleh orang lain, dengan demikian akan mampu memberikan sesuatu sesuai dengan situasi dan kebutuhan orang lain. Itulah kecerdasan paling mulia dimiliki manusia dibandingkan makhluk hidup lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun