Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Cinta dan Benci Ferdy Sambo Putri Candrawati

14 Februari 2023   04:03 Diperbarui: 14 Februari 2023   04:21 1623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Kompas.Com / Kristianto Purnomo

Dan seharusnya menjadikan Putri Candrawati merasa lebih bersalah karena bukan hanya menyebabkan kematian Yosua Hutabarat tetapi juga membuat suami yang dicintainya terancam hukuman mati dan kehilangan nyawa juga.

Sangat tragis, dan seharusnya sangat menyakitkan dan membuat hati Putri Candrawati remuk redam, perih dan tersiksa bathin karena sikapnya menjadikan dua orang kehilangan nyawa, termasuk kehilangan nyawa orang yang dicintainya.

Ferdy Sambo juga sudah pasti sangat kecewa dikenakan hukuman seberat itu, dan membayangkan betapa kejamnya hukuman yang hendak dia lalui. Semua itu harus dia jalani karena perbuatan mengatasnamakan pembelaan terhadap istri tercinta.

Apakah itu juga serba kebetulan, vonis hukuman mati menimpa Ferdy Sambo sehari sebelum perayaan hari kasih sayang, dan dikenakan hukuman karena teramat sayang terhadap istrinya.

Sebuah kebetulan yang layak dijadikan bahan permenungan.

Kebetulan juga bulan lalu, persisnya 10 Januari 2023, Robert Fratta yang kebetulan juga seorang Perwira Polisi di Amerika, di eksekusi mati karena dikenakan hukuman mati atas tuduhan melakukan pembunuhan berencana terhadap istrinya sendiri bernama Farah.

Bedanya dengan Ferdy Sambo, Robert Fratta memiliki alibi kuat sedang berada di sebuah gereja ketika terjadi penembakan terhadap istrinya Farah.

Tetapi kemudian institusi penegak hukum di Amerika dapat membuktikan pembunuhan terhadap Farah dilakukan oleh orang lain atas permintaan Robert Fratta lewat bantuan temannya mencarikan seorang pembunuh bayaran.

Motif pembunuhan itu sendiri dilatarbelakangi oleh perselisihan atas hak asuh terhadap anak mereka di tengah perceraian perkawinan Robert Fratta dengan Farah.

Keduanya mereka, Ferdy Sambo dan Robert Fratta adalah polisi, penegak hukum, memiliki pangkat lumayan tinggi karena sama-sama perwira, tetapi terjerat hukuman mati karena pembunuhan berencana.

Ferdy Sambo melakukan pembunuhan berencana karena membela orang yang dicintainya, sementara Robert Fratta membunuh orang yang (pernah) dicintainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun