Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Megatron MVP gess

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Valentine Day: Hari Kasih Sayang atau Sejarah Pahit yang Terlalu Manis?

18 Januari 2024   11:14 Diperbarui: 18 Januari 2024   11:16 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap Valentine Day, apotek dan supermarket di seluruh Indonesia melaporkan peningkatan omzet penjualan kondom yang signifikan. Ditemukan juga kampanye seks aman dan pembagian alat kontrasepsi sebagai bagian dari perayaan. Wah, sepertinya definisi "sehat" dan "aman" di sini agak keluar jalur.

Baca juga: Piala Asia 2023: Timnas Indonesia Bisa Apa?

Kesimpulan: Valentine Day, Drama Cinta yang Haram?

Jadi, bolehkah kaum muslimin merayakan Valentine Day? Secara hukum agama, tidak. Sebab, Valentine Day sangat dekat dengan praktik zina yang dilarang keras dalam Islam. Tapi, tentu saja, kita tidak bisa hanya mengutuk dan mencaci anak-anak muda kita yang tergoda oleh gelombang budaya ini.

Mungkin, sebaiknya kita memberikan nasehat dengan cara yang ma'ruf, memberikan pengertian perlahan tapi pasti, serta memberikan contoh nyata dalam menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia. Jadi, sambil memerangi budaya sesat, mari kita lemparkan senyum kepada yang lain dan tunjukkan bahwa cinta sejati bukan hanya bisa dirayakan satu hari dalam setahun.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun